TRIBUNWOW.COM - Pasca terjadinya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Jawa Timur, sempat viral video menampilkan seorang Aremania memohon kepada polisi agar berhenti menembak gas air mata.
Sosok Aremania di dalam video tersebut diketahui bernama Yohanes Prasetyo.
Dikutip TribunWow, Yohanes menceritakan kesaksiannya saat hadir dalam acara Mata Najwa, Kamis (6/10/2022).
Baca juga: 2 Putrinya Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Ayah di Malang Ungkap Obrolan Terakhir: Saya Marah, Teriak
Awalnya ia bercerita bahwa dirinya hanya ingin pulang dan kerja seusai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya usai.
Namun dirinya tidak langsung pulang dari stadion karena menanti pintu keluar sepi agar mudah untuk pulang.
Yohanes bercerita, setelah menunggu selama beberapa saat, justru terjadi kericuhan dan gas air mata mulai ditembakkan.
Kala itu dirinya memutuskan untuk segera pulang sebelum situasi makin ricuh.
Tetapi ketika terkena gas air mata, Yohanes mengaku tidak bisa melihat apapun karena perih.
"Saya cuma mendengar saudara-saudara saya Aremania minta tolong, anak kecil, suara ibu-ibu minta tolong," ujar Yohanes.
"Di situ yang membuat saya inisiatif mau turun ke lapangan cuma memohon sama aparat kepolisian tidak meneruskan tembakan itu."
Yohanes bercerita, dirinya langsung turun ke lapangan dan mencoba berbicara baik-baik ke seorang anggota polisi agar berhenti menembakkan gas air mata.
Polisi pertama yang ia temui merespons baik, namun muncul oknum lain yang justru meneriaki, mengusir dan memukulinya hingga ia lebam-lebam.
Berikut kutipan percakapan Yohanes yang viral di media sosial.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Fakta Baru Alasan Aremania Turun Lapangan, Heran Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Dikutip dari Tribunnews.com, video ini viral seusai diunggah di akun Twitter, @iqbal.adillah.
“Pak, jangan tembak gas air mata pak. Banyak anak kecil pak,” ujar Yohanes.