"Kalau Bjorka campur campur, ada ekonomi ada hacktivist seolah suara rakyat," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC itu.
Hacker Bjorka belakang menyampaikan sejumlah data pribadi pejabat negara telah dibagikan ke akun Telegram miliknya.
Hacker Bjorka lalu secara tersirat mengungkapkan motifnya menyerang sistem Pemerintahan Indonesia.
Dia mengklaim orang terdekatnya menjadi korban kebijakan Orde Baru pasca 1965.
Bjorka mendoxing Muchdi Purwopranjono lengkap dengan data pribadinya dengan menudingnya sebagai dalang kasus pembunuhan aktivis HAM Munir.
Melalui akun Twitter Bjorka menyinggung soal uang pajak masyarakat Indonesia kepada pegiat media sosial Denny Siregar.
"Bagaimana rasanya hidup menggunakan uang pajak dari orang Indonesia tapi malah menggunakan internet untuk mempolarisasikan orang?" tulis Bjorka untuk Denny.
Baca juga: Deretan Aksi Bjorka, Hacker yang Klaim Retas Data dan Bocorkan Informasi Pribadi Tokoh Penting
4. Motif Pengalihan Isu dan Balas Dendam
Hacker Bjorka mengaku tinggal di Warsawa dan memiliki teman orang Indonesia.
Pengamat Keamanan Siber Pratama Pradha mengatakan sebenarnya masih ada banyak kemungkinan lain motif hacker Bjorka.
Pratama menduga ada kemungkinan Bjorka hanya dimanfaatkan sebagai pengalihan isu kasus judi online.
"Karena beberapa bulan lalu ketika judi online banyak diblokir. (Pemilik situs judi online) juga menyewa hacker untuk meretas web pemerintah," kata Pratama dikutip dari Kompas.TV.
Kala itu situs pemerintah sempat dipakai sebagai landing page judi online.
"Artinya dia punya kemampuan seperti itu. Ini banyak kemungkinan. Intinya, kalau hacker-nya jago, pasti bisa menyembunyikan identitasnya," kata Pratama.
Kendati demikian, ia juga menjelaskan bukan hal mustahil menangkap Bjorka.