"Sulit untuk membayangkan Mas Ganjar kalau tidak dapat tiket dari PDIP kemudian loncat ke NasDem, menurut saya itu sulit dibayangkan itu."
"Jadi Mas Ganjar pilihan terbaik adalah maju dapat tiket dari PDIP, kalau tidak dapat tiket dari PDIP, dia dukung siapapun yang diajukan oleh PDIP," imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam meminta Ganjar untuk fokus pada tugasnya sebagai Gubernur.
Pasalnya, jika Ganjar menujukkan perlawanan terhadap partainya, ada kemungkinan karir politiknya akan semakin meredup.
"Jika Ganjar melawan dan menyambut dukungan partai lain, ia akan dinilai offside atau kemajon (terlalu maju) lagi, dan akan meningkatkan resistensi politik di internal PDIP. Jika itu dilakukan, itu bisa menjadi political suicide atau bunuh diri secara politik," ujar Umam dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (19/6/2022).
"Tidak menutup kemungkinan, 'catatan buku merah' bisa dikeluarkan."
Meski memiliki potensi maju menjadi capres 2024, Ganjar diimbau untuk memperhatikan sejumlah faktor.
Di antaranya adalah gaya komunikasinya dengan internal partai yang sulit diterima elite partai.
"Termasuk manuver sel-sel relawannya yang cukup agresif, juga bisa dipersepsikan kemajon, yang seolah ingin mendikte otoritas Ketum Megawati," terang Umam.(TribunWow.com/Via)