Polisi Tembak Polisi

Kuasa Hukum Brigadir J Sindir Cara Tim Forensik Jawab Hasil Autopsi Ulang: Wartawan Tidak Siap

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjutak (kiri) menyindir cara tim forensik (kanan) saat memberikan rilis soal hasil autopsi ulang Brigadir J.

TRIBUNWOW.COM - Sebuah sindiran dilontarkan oleh kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjutak terhadap tim dokter forensik yang melakukan autopsi ulang.

Kamaruddin Simanjutak menyayangkan pemaparan hasil autopsi ulang dilakukan lewat wawancara model doorstop, bukan konferensi pers resmi.

Dikutip TribunWow dari Kompastv, menurut Kamaruddin hal ini menyebabkan pemaparan hasil autopsi ulang tidak mendetail dan para wartawan tidak diberikan waktu untuk mempersiapkan pertanyaan.

Baca juga: Bentuk Luka di Jenazah Brigadir J Sudah Berubah saat Autopsi Ulang, Tim Forensik Ungkap Alasannya

Kamaruddin mengaku, dirinya mewakili keluarga telah mengajukan sejumlah pertanyaan kepada tim forensik yang diberikan pada malam hari menjelang ekhumasi jasad Brigadir J.

Namun hingga kini pertanyaan-pertanyaan tersebut belum dijawab oleh tim forensik yang melakukan autopsi ulang.

Kamaruddin menyampaikan, seharusnya tim forensik menjawab pertanyaannya terlebih dahulu, baru melakukan rilis ke publik.

"Rilisnya itu tidak boleh dengan model doorstop," kata Kamaruddin, Senin (22/8/2022).

"Dia harus undang wartawan, jelaskan satu per satu sehingga wartawan bisa menanyakan secara detail."

"Karena ini perintah konstitusi, perintah undang-undang, sama perintah presiden harus transparan."

"Tapi kalau dia bikin model doorstop, tentu wartawan tidak siap dengan pertanyaannya," papar Kamaruddin.

Baca juga: Soal Luka Jari Brigadir J, Pengacara Pertanyakan Jawaban Dokter Forensik: Kok Bisa Dia Menyimpulkan

Kamaruddin lalu mengungkit statement tim forensik yang menjelaskan bahwa ada lima peluru masuk dan empat peluru keluar, menurutnya hal tersebut harus dijelaskan secara mendetail oleh tim forensik.

Dilansir TribunWow.com, pihak kedokteran forensik juga menegaskan tidak ada luka lain terhadap Brigadir J selain dari kekerasa akibat senjata api.

Setelah melakukan penyelidikan selama kurang dari empat minggu, tim forensik independen mengungkap hasil autopsi kedua.

Dibeberkan bahwa tidak ada bekas kekerasan di jasad Brigadir J selain yang diakibatkan karena senjata api.

"Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami saat kami melakukan autopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," terang Ketua tim dokter forensik, dr. Ade Firmansyah Sugiharto dikutip kanal YouTube KOMPASTV.

"Semua tempat-tempat (lokasi luka) yang dari informasi keluarga yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana, kami bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selai kekerasan senjata api dari tubuh korban."

Ade Firmansyah menyatakan luka-luka di tubuh Brigadir J masih dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga menunjukkan hasil maksimal.

Foto kiri: Ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto membeberkan hasil autopsi ulang jasad Brigadir J, Senin (22/8/2022). Foto kanan: Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). (Kolase Istimewa via WartaKota dan YouTube Kompastv)

Baca juga: Dari Kuku Dicabut hingga Keanehan Autopsi Pertama, Komnas HAM Beri Klarifikasi soal Kasus Brigadir J

Penjelasan soal Luka Janggal di Jasad Brigadir J

Autopsi ulang atau ekshumasi jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah selesai dilaksanakan, Rabu (27/7/2022).

Dilansir TribunWow.com, dua petugas medis dari pihak keluarga diizinkan untuk ikut mengamati jalannya proses ekshumasi.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun menyampaikan temuan sementara dari autopsi tersebut.

Baca juga: Brigadir J Dituding Pakai Parfum Istri Ferdy Sambo dan Todongkan Pistol ke Foto, Kamaruddin: Ngawur

Menyampaikan pada Wartakotalive.com, Sabtu (31/2/2022), Kamaruddin membantah mendiang telah ditembak rekannya, Bharada E dari lantai dua seperti narasi yang beredar.

"Sebab dari 4 tembakan yang mengenai tubuh korban Brigadir J semua peluru masuk secara datar dan garis lurus. Bahkan tembakan dari leher tembus ke bibir, dilakukan dari agak ke bawah ke atas," beber Kamaruddin.

Ia menegaskan tak bermaksud mendahului tim forensik independen yang masih meneliti sampel jasad Brigadir J.

Hanya saja, ia menyampaikan gambaran umum mengenai luka-luka yang ditemukan di tubuh Brigadir J.

Adapun luka yang sempat diduga bekas jeratan di leher, ternyata diperkirakan merupakan akibat dari jahitan autopsi pertama.

Tim forensik memastikan bahwa tidak ada resapan darah di otot leher yang terbukti mematahkan dugaan tersebut.

"Yang ada bekas tembakan ketika dijahit jadi ketarik, seperti garis, begitu informasinya, tapi itu belum pasti," ungkap Kamaruddin.

Keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua alias Brigadir J saat pemakaman di Muaro Jambi, Jambi. (TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Baca juga: Kronologi Tewasnya Brigadir J Terungkap Lewat CCTV, Ferdy Sambo sempat Terlihat Berlari Karena Ini

Menurutnya, dua perwakilan keluarga yakni tenaga kesehatan Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang juga membeberkan adanya luka di kepala.

"Yang dilaporkan oleh kedua wakil kita ini pertama ketika kepalanya dibuka, otaknya sudah tidak ditemukan dan dibagian belakang kepala seperti dilem," terang Kamaruddin.

"Setelah lem dibuka di situ ada lubang. Setelah disondek lubang itu ke arah mata mentok dan disondek ke arah hidung, tembus."

"Jadi diduga almarhum ditembak dari belakang kepala sehingga jebol sampai ke hidung depan, itu tembak garis lurus. Karena datar ya, dari belakang kepala sampai hidung depan," tambahnya.

Hal ini kemudian membantah dugaan adanya luka sayatan di hidung dan dua jahitan.

"Menurut pengamatan dari dua wakil kita itu, dokter dan magister kesehatan, itu adalah diduga lubang peluru yang ditembakkan dari belakang kepala," beber Kamaruddin.

"Setelah itu ditemukan juga luka diduga tembakan dari bagian leher tembus ke arah bibir, nah itu luka tembakan kedua."

Sementara itu, luka tembakan ketiga berada di bagian dada dan yang keempat ada di bagian tangan.

"Luka tembakan di tangan kanan lurus dan tembus, tidak miring," ucap Kamaruddin.

"Jadi itulah 4 lubang diduga akibat peluru."

Meski belum bisa dipastikan, namun luka terbuka di bagian bahu diduga bukan akibat peluru.

Lalu tulang tangan kiri di bagian bawah juga dinyatakan patah dan masih diteliti penyebabnya.

Di bagian kelingking dan jari manis juga ditemukan patahan jari bahkan ada bagian yang terkelupas di sekitar kuku.

Juga ditemukan luka lebam di lutut bagian kiri, dan di punggung belakang jenazah.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait