Tetapi ia hanya bersumpah untuk membebaskan Krimea, dengan mengatakan perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang merdeka dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea.
"Rusia telah mengubah semenanjung kami, yang selalu dan akan menjadi salah satu tempat terbaik di Eropa, menjadi salah satu tempat paling berbahaya di Eropa," kata Zelensky.
"Tapi kami akan kembali ke Krimea Ukraina. Dari wilayah Kharkiv ke Kherson, dari Donetsk ke Enerhodar, dari Stanytsia Luhanska ke Yalta, dari Berdyansk ke Novofedorivka. ini semua adalah bagian dari negara kita, ini adalah Ukraina, yang akan sepenuhnya merdeka."
Baca juga: Pangkalan Udara Rusia di Krimea Diserang, Ukraina Angkat Tangan Bantah Pasukan Zelensky Terlibat
Seorang penasihat presiden, Mikhail Podolyak, mengatakan Ukraina tidak bertanggung jawab atas ledakan itu, ia mengindikasikan bahwa partisan mungkin terlibat.
"Tentu saja tidak. Apa yang harus kita lakukan dengan ini?," kata Podolyak saat ditanya tentang keterlibatan Kyiv.
Dalam saluran televisi online Dozhd, Podolyak mengatakan bahwa tujuan jangka panjang Kyiv adalah demiliterisasi Federasi Rusia.
"Masa depan Krimea adalah menjadi mutiara Laut Hitam, taman nasional dengan alam yang unik dan resor dunia. Bukan pangkalan militer untuk teroris. Ini baru permulaan," ucap Podolyak.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan tidak dapat menentukan penyebab ledakan.
Tetapi secara sinis, pihaknya mengatakan bahwa orang harus memperhatikan aturan keselamatan kebakaran dan larangan merokok di tempat yang tidak ditentukan.
Sebagai informasi, pangkalan udara ini adalah tempat Franklin Roosevelt dan Winston Churchill mendarat dalam perjalanan ke konferensi Yalta pada Februari 1945.
Lokasinya dinilai terlalu jauh dari garis depan untuk bisa dihantam oleh roket konvensional Ukraina berbasis darat.
(TribunWow.com/Anung/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina