Dalam proses autopsi ulang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diketahui ada dua dokter perwakilan dari keluarga yang mengikuti proses tersebut.
Kedua dokter perwakilan keluarga itu menyebut ada luka selain luka tembak ditemukan pada jasad Brigadir J.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, informasi ini disampaikan oleh kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak.
Baca juga: VIDEO Aktivitas Terakhir Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo Terekam CCTV, Masih dalam Keadaan Sehat
Dokter dari pihak keluarga mengonfirmasi adanya empat luka tembak di jenazah Brigadir J:
- Luka tembak kepala tembus ke hidung.
- Luka tembak di leher tembus ke bibir.
- Luka tembak di dada tembus ke belakang punggung dan tangan kanan.
Kemudian selain luka tembak, dokter perwakilan keluarga Brigadir J mengaku menemukan luka di bagian pundak, kaki kiri dan kanan, kemudian jari manis dan jari kelingking, tangan kiri patah dan di bagian tubuh lainnya.
"Ada banyak luka selain tembakan. Ini berdasarkan laporan dua orang perwakilan keluarga yang memiliki latar belakang medis," kata Kamaruddin, Kamis (28/7/2022).
Di sisi lain, berdasarkan versi pimpinan tim autopsi ulang Brigadir J, ditemukan adanya tanda-tanda pembusukan dalam jasad Brigadir J.
"Autopsi hari ini memang sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya, bahwa autopsi pasti memiliki beberapa kesulitan," ujar Ketua PDFI (Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia) dr Ade Firmansyah yang memimpin autopsi ulang Brigadir J.
"Pertama jenazah sudah di formalin dan sudah mengalami beberapa derajat pembusukan yang sudah kita antisipasi memang akan terjadi," ungkapnya.
Dokter Ade juga menyampaikan ditemukan adanya luka berbentuk garis menyerupai huruf I yang dimulai dari dagu hingga kemaluan.
Luka tersebut menurut dokter Ade adalah bekas sayatan jenazah pasca autopsi pertama.
"Itu standar teknik operasi yang biasa dilakukan," terangnya.