Polisi Tembak Polisi

Eksklusif, Ayah Brigadir J Ungkap Momen Pertama Lihat Jenazah Anaknya: Luka di Wajah Enggak Wajar

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawancara eksklusif Samuel Hutabarat bersama Aiman terkait jenazah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

TRIBUNWOW.COM - Samuel Hutabarat merasa luka di wajah anaknya yakni Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tidak wajar untuk insiden tembak menembak.

Pengakuan ini disampaikan oleh Samuel Hutabarat dalam wawancara eksklusif bersama Aiman Kompastv.

Dikutip TribunWow.com dari Kompastv, Samuel Hutabarat bercerita awalnya pihak kepolisian melarang peti Brigadir J dibuka.

Baca juga: Sosok Pengancam Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum, Yakin Bukan Bharada E: Sudah Kantongi Namanya

Samuel juga mengaku dirinya diminta oleh seorang anggota polisi untuk menandatangani sebuah berkas.

Menurut pengakuan Samuel, polisi yang saat itu memintanya untuk menandatangani berkas adalah Kombes Leonardo D Simatupang selaku Pemeriksa Utama Divisi Propam Polri.

"Dia menyodorkan secarik kertas untuk ditandatangani," kata Samuel.

"Saya mohon pak sebelum ditandatangani, dibuka dulu petinya."

"Dia bilang 'kalau bisa jangan soalnya ini sudah diautopsi'."

Samuel mengaku ia sempat bersikeras tidak mau menandatangani berkas tersebut jika peti mati Brigadir J tidak dibuka.

Setelah setengah jam berlalu, akhirnya Leonardo mempersilakan Samuel membuka peti Brigadir J.

"Mungkin Pak Leonardo berpikir secara manusiawi, dia izinkan dibuka," ujar Samuel.

Momen pertama kali keluarga menerima jenazah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (youtube kompastv)

Samuel bercerita, pada saat itu ia juga langsung ingin melihat bekas luka peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J.

Namun pada saat melihat luka di wajah Brigadir J, Samuel spontan menjerit.

Ia merasa luka di wajah anaknya itu tak wajar.

"Melihat mukanya saja saya sudah menjerit lagi," kata Samuel.

"Ini tembak-tembakan apa disiksa, menjerit lagi (saya)."

"Luka yang di sini (wajah) enggak sewajarnya," ungkapnya.

Baca juga: Sambil Menangis, Ibu Brigadir J Ungkap Komunikasi Terakhir dengan sang Anak: Tidak Ada Kecurigaan

Sebagai informasi, Brigadir J disebut oleh pihak kepolisian sempat melakukan pelecehan terhadap PC selaku istri Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Seusai melakukan pelecehan, Brigadir J sempat menodong istri Irjen Ferdy Sambo menggunakan pistol hingga akhirnya terlibat baku tembak melawan Bharada E.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo di Jakarta, Jumat (8/7/2022).

Pada saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo diketahui sedang tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Bharada E sendiri adalah Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam.

Sementara itu Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.

Peretasan Keluarga Brigadir J

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membeberkan hasil pertemuan dengan keluarga Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, pihak Komnas HAM mengaku telah mendapat sejumlah keterangan yang tidak diungkap ke publik.

Di antaranya adalah mengenai peretasan ponsel keluarga, sejumlah foto dan video, serta keterangan terkait masalah lainnya.

Baca juga: Komnas HAM Temukan Fakta Baru Kasus Brigadir J, IPW Minta Hasil Autopsi Jenazah Kembali Diperiksa

Dikutip melalui penuturan yang diunggah kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (17/7/2022), Choirul Anam mengaku datang langsung ke kediaman keluarga Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Setelah bertemu dengan sejumlah keluarga Brigadir J, ia pun memperoleh banyak keterangan untuk membantu penyelidikan.

"Kami diberikan banyak keterangan, kami diberikan banyak foto, kami juga diberikan banyak video," kata Choirul Anam.

"Dan yang paling penting dalam kontak itu adalah kami juga diberikan konteks."

Ia pun berterima kasih pada pihak keluarga Brigadir J yang merespons dengan baik dan memberikan keterangan yang dibutuhkan.

Terutama mengenai konteks foto dan video yang dijelaskan secara gamblang oleh para kerabat mendiang.

"Komnas HAM tentu saja dapat lebih banyak dari apa yang beredar di publik, khususnya soal foto soal video," ungkap Choirul Anam.

"Dan yang penting konteks, jadi foto itu diambilnya bagaimana, konteksnya apa, penjelasan dari keluarga apa."

"Termasuk soal HP, bagaimana ada masalah peretasan, kapan peretasan terjadi dan karakternya seperti apa, polanya seperti apa, kami juga dapat."

Tak hanya itu, keluarga juga memberi kesaksian mengenai kedatangan sejumlah polisi yang sempat datang menemui mereka.

"Kami dapat (keterangan-red) soal polisi datang dalam jumlah yang banyak, kami juga dikasih keterangan peristiwa itu, background-nya, apa konteksnya apa, kapan waktunya momentumnya, dan siapa yang datang ke sana, kami dikasih tahu semuanya sama pihak keluarga," pungkasnya.

Ayah Brigadir J: Salah Katakan Salah, Benar Katakan Benar

Penyelidikan kasus dugaan pelecehan dan kematian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih terus dilakukan.

Dilansir TribunWow.com, keluarga pun mulai bergerak untuk ikut mengungkap fakta kasus tersebut.

Seperti dilaporkan TribunJambi.com, Minggu (17/7/2022), ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dikabarkan telah berangkat ke Jakarta hari itu.

Baca juga: Ponsel Diretas, Sebagian Pesan Keluarga Brigadir J Dihapus, sang Ayah: Takut Pakai WA Kembali

Hal ini dikonfirmasi oleh saudara iparnya, Rohani Simanjuntak yang merupakan bibi dari Brigadir J.

"Ya (berangkat ke Jakarta-red), seorang diri," ungkap Rohani melalui aplikasi perpesanan.

Adapun tujuan Samuel ke Jakarta adalah bertemu dengan keluarganya.

"Bertemu sama keluarga kedua belah pihak antara Simanjutak (marga ibu) dan Hutabarat (marga ayah)," terangnya.

Tak hanya itu, keberangkatan Samuel ke Jakarta juga diduga berkaitan dengan kasus yang menjerat putranya.

Pria 57 tahun itu disebutkan hendak menemui pengacara Komaruddin Simanjuntak yang resmi ditunjuk mendampingi keluarga sejak Kamis (14/7/2022).

Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J saat diwawancarai di kediamannya, Kabupaten Muara Jambi, Jambi, Sabtu (16/7/2022). Samuel mengapresiasi tim gabungan bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan berharap kasus kematian putranya dapat terungkap. (Tangkapan Layar YouTube Tribun Jambi)

Baca juga: Tak Percaya Brigadir J Lecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo, Mantan Guru SMA: Anak Kebanggaan di Kelas

Sementara itu, sehari sebelumnya, Samuel sempat mengungkapkan harapannya atas kasus Brigadir J.

Ia awalnya mengapresiasi tindakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan.

Samuel mendoakan tim yang diketuai Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono itu agar dapat memenuhi fungsinya dengan baik.

Adapun ketika ditanya tentang sejumlah kejanggalan yang muncul dalam kasus kematian putranya, Samuel mengaku ingin menunggu hasil kerja tim gabungan tersebut.

"Kejanggalan-kejanggalan itu, di media sosial banyak yang berkomentar. Tim yang bertugas untuk mengungkap mungkin sudah ada catatan tersendiri ya," kata Samuel seperti ditampilkan di kanal YouTube Tribun Jambi, Sabtu (16/7/2022).

"Sudah ada ahli masing-masing, kita tunggu bagaimana hasil kerja mereka untuk mengungkapnya. Sudah ada ahli di bidang A, bidang B, bidang C."

Keluarga berharap agar kebenaran kasus ini dibuka secara terang-benderang tak peduli baik buruk hasilnya.

"Semoga Tuhan menjamah hati nurani mereka, agar terbuka kebenaran sebenarnya," ucap Samuel dalam bahasa Batak Toba.

"Kalau salah katakan salah, kalau benar katakan benar," pungkasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait