"Dan yang paling penting dalam kontak itu adalah kami juga diberikan konteks."
Ia pun berterima kasih pada pihak keluarga Brigadir J yang merespons dengan baik dan memberikan keterangan yang dibutuhkan.
Terutama mengenai konteks foto dan video yang dijelaskan secara gamblang oleh para kerabat mendiang.
"Komnas HAM tentu saja dapat lebih banyak dari apa yang beredar di publik, khususnya soal foto soal video," ungkap Choirul Anam.
"Dan yang penting konteks, jadi foto itu diambilnya bagaimana, konteksnya apa, penjelasan dari keluarga apa."
"Termasuk soal HP, bagaimana ada masalah peretasan, kapan peretasan terjadi dan karakternya seperti apa, polanya seperti apa, kami juga dapat."
Tak hanya itu, keluarga juga memberi kesaksian mengenai kedatangan sejumlah polisi yang sempat datang menemui mereka.
"Kami dapat (keterangan-red) soal polisi datang dalam jumlah yang banyak, kami juga dikasih keterangan peristiwa itu, background-nya, apa konteksnya apa, kapan waktunya momentumnya, dan siapa yang datang ke sana, kami dikasih tahu semuanya sama pihak keluarga," pungkasnya.
Ayah Brigadir J: Salah Katakan Salah, Benar Katakan Benar
Penyelidikan kasus dugaan pelecehan dan kematian Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih terus dilakukan.
Dilansir TribunWow.com, keluarga pun mulai bergerak untuk ikut mengungkap fakta kasus tersebut.
Seperti dilaporkan TribunJambi.com, Minggu (17/7/2022), ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dikabarkan telah berangkat ke Jakarta hari itu.
Baca juga: Ponsel Diretas, Sebagian Pesan Keluarga Brigadir J Dihapus, sang Ayah: Takut Pakai WA Kembali
Hal ini dikonfirmasi oleh saudara iparnya, Rohani Simanjuntak yang merupakan bibi dari Brigadir J.
"Ya (berangkat ke Jakarta-red), seorang diri," ungkap Rohani melalui aplikasi perpesanan.
Adapun tujuan Samuel ke Jakarta adalah bertemu dengan keluarganya.