Polisi Tembak Polisi

Sayatan di Kaki Brigadir J Ternyata Bekas Suntikan Formalin? Ketua Komnas HAM: Itu SOP

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. Terbaru, Taufan menjelaskan soal hasil analisa sementara luka-luka di tubuh Brigadir J, Selasa (26/7/2022).

TRIBUNWOW.COM - Kuasa hukum keluarga meyakini bahwa bekas-bekas luka di jasad Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J merupakan hasil penganiayaan.

Dilansir TribunWow.com, Komnas HAM pun memberi penjelasan bahwa sebagian luka di tubuh jenazah diakibatkan perlakuan saat autopsi.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, juga menyinggung soal luka sayatan di bagian mata.

Baca juga: Gamblang Perlihatkan Kondisi Jasad Brigadir J, Kuasa Hukum: Foto Ini Diambil ketika Polisi Lengah

Memberi keterangan di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (26/7/2022), ia mengaku telah menemukan fakta yang berbeda dengan pengakuan keluarga Brigadir J.

"Ada keterangan yang berbeda dengan informasi yang kami dapatkan dari keluarga. Nanti kita uji lagi dengan ekshumasi," sebut Taufan.

Sebagai informasi, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak sebelumnya membeberkan luka di tubuh jenazah.

Ia menyebut adanya bekas sayatan di bagian mata, hidung, bibir, serta di kaki Brigadir J.

Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). Kamaruddin menuding pelaku secara bersama-sama merencanakan pembunuhan Yosua. (Kolase grafis/ruliyanto/tribunjambi.com dan WartaKota)

Baca juga: Bukan Tewas di Rumah Ferdy Sambo, Kuasa Hukum Ungkap Dugaan Baru Kasus Kematian Brigadir J

Menanggapi hal ini, Taufan menerangkan bahwa bekas sayatan itu belum bisa membuktikan indikasi pembunuhan berencana.

Pasalnya, setelah berdiskusi dengan ahli, sayatan di bagian wajah tersebut bisa jadi merupakan hasil luka akibat pantulan peluru atau rekoset (richochet).

"Itu ada luka dari rekoset, misalnya yang di mata itu dari rekoset," terang Taufan.

Ia lalu menyoroti luka sayat di kaki Brigadir J, yang disinyalir adalah luka bekas penyuntikan formalin pada mayat.

"Kemudian yang di kaki itu, itu memang SOP untuk penyuntikan formalin," ungkap Taufan.

"Dan sudah kami kroscek juga pada satu ahli lain, memang kalau jenazah mau dikasih formalin, kakinya itu disayat untuk disuntikkan cairan formalin."

"Tapi ya ekshumasi dan pendapat ahli lain akan kami panggil untuk menambah keyakinan kami soal kesimpulan," tandasnya.

Baca juga: Penampakan Bharada E yang Diduga Terlibat Baku Tembak dengan Brigadir J saat Datangi Komnas HAM

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Luka Aneh Jenazah Brigadir J

Keanehan pada jenazah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sampai saat ini masih menjadi sorotan.

Menurut keterangan dari Polri, Brigadir J tewas seusai baku tembak melawan Bharada E tepat setelah Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap PC yang merupakan istri dari Irjen Ferdy Sambo yang pada saat kejadian menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com dan Kompas.com, namun kini pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J telah mengeluarkan bukti seputar luka aneh yang ada di jenazah Brigadir J.

Baca juga: Tak Lepas Sepatu dan Diprotes Ibu-ibu, Ini Video Rombongan Brigjen Hendra Datangi Rumah Brigadir J

Berikut ini adalah sejumlah keanehan luka Brigadir J menurut keluarga dan kuasa hukum:

1. Kuku Dicabut

Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J menduga kuat terjadi penyiksaan terhadap Brigadir J sebelum dibunuh.

"Kemudian kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut jadi ada penyiksaan," ujar Kamaruddin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7/2022).

2. Jeratan di Leher

Selain kuku yang dicabut, Kamaruddin turut menyoroti adanya luka bekas jeratan di bagian leher Brigadir J.

"Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan, di hidung ada sayatan sampai dijahit, di bawah mata ada beberapa sayatan, kemudian di bahu ada perusakan hancur ini," ungkap Kamaruddin.

"Oleh karena itu saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat, atau penyiksaan. Oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," imbuh Kamaruddin.

Baca juga: Sosok Kombes Budhi Herdi, Kapolres Jaksel yang Dinonaktifkan karena Kasus Kematian Brigadir J

Foto kiri: Potret Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Foto kanan: Keluarga mengatakan Brigadir Yosua dia akan menikah dalam waktu dekat. Jumat pekan lalu, Brigadir Yosua tewas ditembak rekannya sendiri di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. (Kolase Instagram/@divpropampolri dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

3. Rahang Bergeser

Sebelumnya keinginan autopsi ulang terhadap Brigadir J disuarakan oleh Roslin Simanjuntak selaku bibi Brigadir J.

"Tentu kita tidak terima ya karena disebut mati karena peluru. Tapi di tubuh dia (Brigadir J), ditemukan luka sayatan, pukulan benda tumpul, dan rahangnya bergeser," kata Roslin, Senin (18/7/2022).

"Untuk membuktikan kalau memang Yosua mati ditembak, maka perlu autopsi dan visum ulang," kata Roslin.

4. Luka Sayatan hingga Memar

Sebelumnya, Kamaruddin menunjukkan potret jenazah Brigadir J yang diambil diam-diam oleh pihak keluarga.

Ia mengatakan bahwa luka-luka yang muncul di situ terindikasi sebagai hasil tindak penganiayaan.

Baca juga: Bukti-bukti Dugaan Pembunuhan Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum, Singgung soal Rekam Kondisi Jenazah

Kamaruddin meyakini bahwa Brigadir J menjadi korban dari pembunuhan berencana yang dilakukan sekelompok orang.

Karenanya, pada Senin (18/7/2022), ia berserta tim melaporkan dugaan tersebut serta membawa bukti berkas dan sejumlah foto ke Bareskrim Polri, Jakarta.

"Barang bukti berikutnya itu adalah berupa foto. Jadi foto ini (diambil-red) ketika polisi lengah, dengan alasan mau menambah formalin maka tiba-tiba para wanita saksi-saksi yang pemberani mereka buru-buru membuka bajunya kemudian memfoto dan memvideokan," ungkap Kamaruddin seperti ditayangkan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (18/7/2022).

Keluarga pun menemukan sejumlah luka sayatan, luka tembak, memar dan pergeseran rahang serta luka patah di bagian jari manis Brigadir J.

Kamaruddin Simanjuntak, penasihat hukum keluarga Samuel Hutabarat menunjukkan foto jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Senin (18/7/2022). (Dokumentasi Tribunnews)

"Ada luka di bahu, ada luka sayatan di kaki, ada luka di telinga, kemudian ada luka sayatan di belakang, kemudian ada luka di jari, kemudian membiru di kanan kiri, dan tulang rusuk," beber Kamaruddin.

"Kemudian ada luka menganga di bahu."

Ia lalu menunjukkan luka bekas peluru di bagian dada Brigadir J, dan memperlihatkan bekas jahitan panjang di dekat leher.

"Ada lagi ditemukan luka di bawah dagu, sama jahitan juga," tutur Kamaruddin.

Tak hanya itu, bagian telinga kanan korban juga dikatakan mengalami pembengkakan dengan luka bekas senjata tajam di bagian belakangnya.

"Kemudian ditemukan lagi luka yang sangat menganga dan masih mengeluarkan darah di bagian perut," imbuhnya.

Terakhir, Kamaruddin menunjukkan luka lebam yang cukup besar di daerah tulang rusuk jenazah.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita lain terkait