Terkini Daerah

Kronologi Bocah Alami Luka Bakar saat Makan Ice Smoke Alias Jajanan Ciki Kebul, Ini Penyebabnya

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah yang terbakar saat jajan es ciki kebul di Ponorogo saat mendapat perawatan dan didampingi orang dewasa (KIRI) dan Ilustrasi es ciki kebul alias ice smoke

TRIBUNWOW.COM - Kronologi bocah mengalami luka bakar saat makan ice smoke alias ciki kebul menjadi perhatian.

Dikutip Kompas.com, Sabtu (16/7/2022), kejadian tersebut diketahui berada di Ponorogo, Jawa Timur.

Hingga akhirnya, sang bocah yang tak disebutkan namanya itu pun harus dirawt di rumah sakit setempat.

Kepolisian setempat pun memanggil pemilik usaha "Ice Smoke" berinisial R.

Kepala Unit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka menjelaskan, jajanan "Ice Smoke" yang dijual R mengandung nitrogen murni.

Baca juga: Ngaku Tahu Cara Hentikan Konflik Rusia-Ukraina, Presiden Brasil Bakal Bicara Hal Ini ke Zelensky

Nitrogen tersebut dibeli dari pabrik di Gresik. Pria R sudah membuka usaha Ice Smoke sejak 8 tahun lalu.

Kepolisian kemudian berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait penggunaan bahan kimia nitrogen dalam es krim.

"Nitrogen tidak bisa terbakar apabila mendekat api. Hanya saja, nitrogen itu jenis liquid yang tingkat kedinginannya sangat tinggi. Apabila mengenai mulut dan kulit, maka bisa menimbulkan luka bakar," kata Sunaka.

Baca juga: 3 Kejanggalan Baku Tembak Brigadir J Diungkap Mahfud MD, Termasuk Pernyataan Polisi yang Beda-beda

Mengapa Bocah Bisa Terbakar?

Sunaka menyebutkan, berdasarkan keterangan R, bocah tersebut terbakar setelah menusukkan lidi ke "Ice Smoke".

“Kalau keterangan dari pemilik, setelah makanan diberikan kepada anak itu."

"Ada semacam lidi yang ditusukkan kepada makanan tersebut sehingga menimbulkan percikan entah itu api atau nitrogen yang mengenai kulit dari anak tersebut,” jelasnya.

Kini korban sedang dirawat di RSU Muslimat Ponorogo.

Seluruh biaya perawatan ditanggung pemilik usaha "Ice Smoke".

Kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.

Halaman
12