Dejan Antonic merasa tidak adil jika suatu tim bisa melakukan bongkar pasang pemain selama penyelenggaraan Piala Presiden 2022.
Menurut nakhoda berkebangsaan Serbia itu, kebijakan penambahan pemain dapat melukai nilai-nilai sportifitas.
Apalagi, kedatangan Abel Camara memperkuat Arema FC terjadi di fase krusial turnamen.
Menyikapi persoalan tersebut, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita angkat bicara.
Dia mengatakan soal regulasi pendaftaran pemain semestinya dilakukan sebelum kick off Piala Presiden 2022.
Setiap kontestan turnamen diberikan jatah maksimal mendaftarkan 35 pemain.
PT LIB memang tidak mempublikasikan nama-nama pemain yang tergabung di klub-klub peserta.
Sehingga, hanya operator dan penyelenggara yang tahu nama-nama pemain yang didaftarkan oleh sebuah tim.
Itulah sebabnya, klub, pelatih, pemain dari tim lain tidak mendapatkan informasi tersebut.
“Sebetulnya kalau daftar pemain klub sudah mendaftarkannya lebih awal," kata Akhmad Hadian Lukita
"Memang kadang-kadang kita tidak serta-merta tahu persis isinya siapa saja.”
“Misalnya klub lain merasa 'kok itu tidak didaftarkan?' padahal sudah didaftarkan,” ujarnya.
Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Presiden 2022: PSIS Semarang Vs Arema FC, PSS Sleman Vs Borneo FC
Seperti dilansir dari Kompas: Respons PT LIB soal Polemik Striker Baru Arema FC yang Tiba-tiba Main di Piala Presiden
Lebih lanjut, Ketua Organizing Commite Piala Presiden 2022 inimengatakan pihaknya memantau lebih mendalam soal komposisi skuad setiap klub.
Dia juga tidak segan bakal memberikan sanksi tegas jika ada klub yang terbukti melanggar regulasi.