Konflik Rusia Vs Ukraina

1 Keluarga Meninggal hingga Bocah 12 Tahun Tewas, Zelensky Ungkit Korban Misil Rusia di Odesa

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusia dituding bertanggung jawab atas serangan misil ke Odesa, Ukraina yang menewaskan 21 orang, Jumat (1/7/2022).

Dilansir TribunWow.com, perang dingin tersebut mulai terjadi sebagai akibat invasi Kremlin ke Ukraina.

Seperti dilaporkan The Moscow Times, Kamis (30/6/2022) pernyataan itu diutarakan Lavrov kepada wartawan selama konferensi pers di ibukota Belarusia, Minsk.

Baca juga: Tuding Uni Eropa dan NATO Berkoalisi Keroyok Rusia, Menlu Putin Bandingkan Ukraina dengan Nazi

Ditanya soal kemungkinan perang dingin dengan pihak Barat, Lavrov mengatakan bahwa proses itu sudah dimulai.

"Sejauh menyangkut Tirai Besi, pada dasarnya itu sudah turun," kata Lavrov

“Prosesnya sudah dimulai,” katanya.

Lavrov juga mengklaim bahwa hubungan antara Rusia dan Uni Eropa sudah tidak ada lagi.

“(Uni Eropa) telah menghancurkan hubungan yang telah dibangun selama beberapa dekade antara kami dan UE,” kata menteri luar negeri Rusia itu.

Namun, ia menambahkan bahwa Moskow masih terbuka untuk negosiasi.

Pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell berbicara saat debat tentang kebijakan Uni Eropa terkait invasi Rusia ke Ukraina di Strasbourg, Prancis, 9 Maret 2022. Terbaru, Rusia sebut hubungan dengan UE sudah berakhir, Kamis (30/6/2022). (AFP)

Baca juga: Uni Eropa dan NATO Disebut Bentuk Koalisi untuk Perangi Rusia, Menteri Putin: Kami Melihat Semua Ini

Karena hubungan yang memburuk itulah, Rusia kini berusaha untuk tidak bergantung pada sumber daya Barat.

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa mulai sekarang, kami tidak akan mempercayai baik Amerika maupun Uni Eropa. Kami akan melakukan semua yang diperlukan agar tidak bergantung pada mereka di sektor-sektor kritis," kata Lavrov.

Moskow meluncurkan perang skala penuh di Ukraina pada 24 Februari, yang memicu sanksi ekonomi dan diplomatik yang berat dari Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa terhadap lembaga-lembaga negara Rusia, perusahaan dan sejumlah pejabat dan pengusaha Rusia.

Hal ini dianggap sebagai tindakan tak bersahabat oleh Rusia yang balas memberi sanksi pada negara-negara tersebut.

Awal Perang Dingin AS dengan Rusia dan China

Amerika Serikat dinilai telah memasuki perang dingin baru dengan Rusia dan China.

Dikatakan bahwa Barat mempertaruhkan hegemoni global, dan bukannya perlindungan nilai.

Halaman
1234