Mikhail Podolyak, seorang penasihat Ukraina untuk kantor kepresidenan, juga termasuk di antara mereka yang mengkritik Lavrov karena menyamakan Zelensky dengan Hitler.
"Pernyataan anti-Semit yang jujur dari Lavrov, tuduhan terhadap orang-orang Yahudi dalam Perang Dunia II dan Holocaust adalah bukti lebih lanjut bahwa Rusia adalah penerus sah ideologi Nazi. Mencoba untuk menulis ulang sejarah, Moskow hanya mencari argumen untuk membenarkan pembantaian warga Ukraina,” kata Podolyak di Twitter.
Adapun sejak awal invasi, Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa salah satu tujuan utamanya dalam menginvasi negara tetangga adalah untuk mende-nazifikasi Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menggunakan kemungkinan ekspansi NATO sebagai salah satu alasan untuk membenarkan konflik, meskipun Finlandia dan Swedia sama-sama mendaftar untuk bergabung dengan aliansi setelah pecahnya perang.
Dia juga telah memperingatkan NATO dan AS untuk tidak terlibat langsung dalam perang.
Baca juga: Peta Berubah, Menlu Rusia Isyaratkan Pencaplokan Wilayah, Singgung Hilangnya Perbatasan Ukraina
Menlu Rusia Disindir Terang-terangan
Seorang jurnalis Ukraina memanfaatkan kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov ke Ankara dengan melontarkan pertanyaan kontroversial.
Jurnalis bernama Muslim Umerov itu menyinggung soal ekspor biji-bijian dari Ukraina, di tengah kekhawatiran kelaparan dunia jika masalah ini tidak diselesaikan.
Ia pun disambut dengan jawaban ketus dari Lavrov yang kemudian menyebut tindakan tersebut sebagai perilaku tak sopan.
Baca juga: Disangsikan Ukraina, Putin Bersedia Beri Jaminan Keselamatan Bersayarat agar Kiev Bisa Ekspor Gandum
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (9/6/2022), Lavrov saat itu berada di Turki membahas pembentukan koridor aman untuk ekspor gandum Ukraina.
Lantaran tak diberi kesempatan bertanya dalam konferensi pers itu, Umerov nekat berdiri dan berbicara langsung dengan Lavrov.
"Saya dari televisi publik Ukraina, saya benar-benar ingin mengajukan pertanyaan," tegas Umerov.
"Barang apa lagi yang sudah dijual Rusia selain biji gandum, dari semua yang sudah dicuri di Ukraina?"
Lavrov tampak terkejut menghadapi pertanyaan di luar skenario itu.
Seolah tak percaya, ia sempat meminta Umerov mengulangi pertanyaannya sebelum menjawab.