TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah dipermalukan akibat serangan siber saat hendak berpidato di forum ekonomi Rusia, Jumat (17/6/2022).
Kremlin mengatakan bahwa Forum Ekonomi St. Petersburg telah mengalami penolakan layanan yang memaksa Putin untuk menunda pidato selama satu jam.
Diduga hambatan tersebut disebabkan oleh hacker yang secara sengaja menyabotase acara tersebut.
Baca juga: Rusia Sebut AS dan Sekutu Kewalahan Penuhi Permintaan Bantuan Ukraina, Klaim Kehabisan Senjata
Baca juga: Hacker Rusia Bongkar Perseteruan Zelensky dengan Militer Ukraina, Sebut Adanya Pertentangan Sikap
Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, Jumat (17/6/2022), Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam panggilan telepon bahwa spesialis sedang bekerja untuk memperbaiki masalah.
Ia juga menuturkan bahwa pidato utama Putin telah dipindahkan dari pukul 14.00 ke 15.00 waktu Rusia.
“Sayangnya, ada halangan ke pleno utama. Spesialis sekarang bekerja untuk menghilangkan masalah ini. Ini dapat diperbaiki, kami akan memperbaikinya, tetapi ini akan memakan waktu. Dalam hal ini, Presiden memutuskan untuk menunda pidatonya selama satu jam, yang akan berlangsung bukan pada pukul dua, tetapi pada pukul tiga," tutur Peskov.
"Selama waktu itu semua tindakan komprehensif akan diambil untuk menghilangkan konsekuensi dari serangan siber ini. Semuanya akan baik-baik saja, dan yang terpenting, akan diberikan kesempatan bagi semua orang, yang seharusnya hadir dalam rapat paripurna, hadir di sana."
Dilansir Daily Mail, forum ekonomi unggulan Rusia dimulai pada hari Rabu (15/6/2022), dengan peserta termasuk perwakilan dari Taliban dan otoritas separatis dari Ukraina timur.
Acara ini dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (18/6/2022).
Diketahui, Putin telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Asia dan Afrika setelah negaranya dikenai sanksi ekonomi akibat menginvasi Ukraina.
Forum tahunan (SPIEF), sering dijuluki forum Davos versi Rusia, telah menjadi pameran utama negara itu bagi investor, dengan tujuan menarik para pemimpin global dan elit bisnis.
Tahun ini, delegasi dari lebih dari 40 negara diharapkan hadir, antara lain dari China, Turki, Mesir dan sejumlah negara di Asia dan Afrika.
"Pejabat dari negara-negara yang tidak bersahabat tidak akan datang," kata penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, menjelang forum tersebut diadakan.
Ia menggunakan istilah itu untuk menggambarkan negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Moskow.
Presiden China Xi Jinping, sekutu dekat Moskow, diperkirakan akan ambil bagian dalam forum itu melalui tautan video.