Reshuffle Kabinet

Daftar Menteri dan Wamen Hasil Reshuffle Jokowi, Hadi Tjahjanto Menteri ATR, Zulkifli Hasan Mendag

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pelantikan Menteri dan Wamen Baru Kabinet Indonesia Maju, Istana Jakarta, 15 Juni 2022

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada Rabu (15/6/2022).

Sejumlah rumor yang sempat berhembus di publik ada yang menjadi kenyataan.

Berikut daftar nama menteri dan wakil menteri yang dilantik oleh Jokowi untuk mengisi sisa jabatan 2019-2024:

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Jawaban Presiden Jokowi hingga Penjelasan Istana

1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto

2. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan

3. Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo

4. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor

5. Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni

Seusai diumumkan sejumlah nama menteri dan wamen, acara dilakukan dengan pembacaan sumpah.

Dalam acara tersebut tampak hadir Ketua Umum dari Partai Politik yang ada di Indonesia dan Ketum Parpol koalisi pemerintah.

Terpantau Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartanto, Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PPP Suharso Monoarfa, hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan sempat berjalan bersama.

Presiden RI Joko Widodo berjalan bersama para Ketum Parpol koalisi sebelum pelantikan menteri dan wakil menteri pada Rabu (15/6/2022). (YouTube Sekretariat Presiden)

Reshuffle Kabinet Jokowi Dinilai Tak Ada Gunanya, Ubedilah Badrun: Tak Bangkitkan Kepercayaan Publik

Dilansir Tribunnews.com, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi soal reshuffle atau perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang akan dilakukan hari ini, Rabu (15/6/2022). 

Ubedilah Badrun mengatakan, reshuffle kabinet saat ini tidak ada gunanya.

"Apalagi yang di-reshuffle menteri yang tidak begitu strategis atau hanya tambal sulam, ada yang diganti tapi ada yang hanya sekedar digeser-geser."

"Misalnya LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), Erick Thohir, Bahlil digeser, lalu yang diganti M Luthfi, Yasin Limpo," katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Rumor Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto Masuk Reshuffle, Diisukan Tempati KSP hingga Jadi Menteri Ini

Menurut Dosen UNJ ini, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden tidak strategis.

"Pergantian yang tidak bermakna straregis apalagi diberikan kepada partai koalisi baru yang sosoknya kurang kredibel atau sekedar transaksional. Ini memprihatinkan."

"Kesan yang muncul di hadapan publik nasional dan internasional adalah pemerintahan ini semakin tidak kredibel," jelasnya. 

Ubedilah menambahkan, akar persoalan sebenarnya justru pada ketidakmampuan Presiden merekrut menteri berkualitas dan ketidakmampuan Presiden memanaj para menterinya.

Sebab, menterinya justru sering mengatur Presiden di luar rapat kabinet.

"Apalagi jika menteri yang membuat masalah seperti masalah keinginan tiga periode, tingginya harga minyak goreng, sibuk kampanye capres cawapres, tidak bisa urus BBM, gas dan listrik, itu tidak diganti hanya digeser, seperti LBP, Bahlil Lahadalia, Airlangga Hartarto, Tito Karnavian, M. Luthfi, Erick Thohir, termasuk menterinya Golkar, PKB dan PAN tidak diganti."

"Maka tidak akan membangkitkan kepercayaan publik nasional dan internasional kepada pemerintahan ini," ucap Ubedilah. 

Baca juga: 5 Fakta Isu Reshuffle, Prabowo, Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto Temui Jokowi hingga Jawaban Istana

Selain itu, Ubedilah menyebut, reshuffle kabinet ini tak mengembalikan kepercayaan publik kepada pemerintah. 

"Jadi reshuffle geser-geser posisi semacam itu hanya sekedar langkah instrumental biasa yang tidak menarik dan tidak memberi efek kejut mengembalikan trust publik kepada pemerintah saat ini. Sayang sekali jika itu terjadi," tuturnya. 

Diketahui, kabar reshuffle kabinet kian menguat lantaran sejumlah menteri dan wakil menteri dipanggil ke Istana Negara pada Selasa sore.

Para tokoh yang dipanggil Jokowi, yakni Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hingga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Selain itu, juga ada mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, serta Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra.

Riwayat Reshuffle Kabinet Jokowi

Jokowi beberapa kali melakukan reshuffle dan menggelar momen penting lainnya pada hari Rabu Pahing atau Rabu Pon.

Pada pemerintahan periode keduanya bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jokowi tercatat telah merombak kabinetnya sebanyak 2 kali, yakni akhir 2020 dan jelang pertengahan 2021.

Sementara, pada pemerintahan pertamanya bersama Jusuf Kalla di Kabinet Kerja, Jokowi melakukan reshuffle sebanyak 4 kali.

Berikut daftar menteri yang pernah diganti Jokowi sejak ia menjabat sebagai presiden pada 2014.

Reshuffle Jilid I

Dalam reshuffle pertamanya, Jokowi merombak susunan Kabinet Kerja dengan mengganti lima menteri (termasuk tiga menteri koordinator) dan sekretaris kabinet.

- Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Kepala Staf Kepresidenan, menggantikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno.

- Darmin Nasution, mantan Gubernur Bank Indonesia, menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

- Rizal Ramli, mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo.

- Thomas Lembong, mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmad Gobel.

- Pramono Anung, menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet.

- Sofyan Djalil yang sebelumnya menjabat sebagai Menko Perekonomian digeser dan mengisi pos Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan menggantikan Andrinof Chaniago.

Reshuffle Jilid II

Belum ada setahun, Jokowi kembali melakukan reshuffle kedua pada 27 Juli 2016.

Sebab, ada dua partai yang kemudian bergabung ke pemerintahan Jokowi, yaitu PAN dan Partai Golkar.

Dua politisi dari kedua partai itu ikut diberikan posisi pada reshuffle jilid 2, yaitu Airlangga Hartarto (Golkar) dan Asman Abnur (PAN).

Di perombakan kedua ini, banyak menteri yang digeser dan dicukupkan masa tugasnya.

Misalnya Anies Baswedan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Setelah perombakan kedua, komposisi menteri pria/wanita menjadi 33 banding 9, atau sekitar 4 banding 1.

- Wiranto diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

- Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya Menko Polhukam digeser menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

- Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro yang dipindahkan.

- Bambang Brodjonegoro digeser Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Ia menggantikan Sofyan Djalil yang kembali digeser Jokowi.

- Sofyan Djalil dipindah Jokowi dan mengisi pos Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

- Eko Putro Sanjoyo diangkat menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Ia menggantikan rekan separtainya dari PKB, Marwan Jafar.

- Budi Karya Sumadi mengisi pos Menteri Perhubungan yang sebelumnya diisi Ignasius Jonan.

- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya diisi Anies Baswedan, digantikan oleh Muhadjir Effendy.

- Enggartiasto Lukita diangkat menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Thomas Lembong yang dipindahkan Jokowi.

- Sementara Thomas Lembong dipindah menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggantikan Franky Sibarani.

- Politisi Golkar, Airlangga Hartarto mendapat jabatan sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin.

- Pun dengan politisi PAN, Asman Abnur yang diberi kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang sebelumnya diisi Yuddy Chrisnandi.

- Archandra Tahar juga dimasukkan dalam daftar kabinet dan mengisi jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Sudirman Said.

Namun, baru 20 hari menjadi Menteri ESDM, Archandra Tahar diberhentikan dengan hormat oleh Jokowi karena ada polemik dwikewarganegaraan.

Sebab, Archandra Tahar telah tinggal 20 tahun di Amerika Serikat dan disangka memiliki paspor Amerika Serikat.

Lantaran ada kekosongan di kursi Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan menjadi Pelaksana Tugas (Plt).

Pada 14 Oktober 2016, Jokowi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM.

Sementara Arcandra Tahar diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM.

Reshuffle Jilid III

Selanjutnya pada 2018, Jokowi tercatat tiga kali mengganti sejumlah menteri.

Misal jabatan Menteri Sosial yang sebelumnya dipegang Khofifah Indar Parawansa diserahkan kepada politikus Golkar, Idrus Marham.

Diketahui Khofifah maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Umum Gubernur Jawa Timur 2018.

Idrus Marham dilantik Jokowi pada 17 Januari 2018 bersamaan dengan pelantikan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.

Namun, belum ada setahun menjabat, Idrus Marham dicopot jabatannya dan digantikan oleh rekan separtainya, Agus Gumiwang Kartasasmita pada 24 Agustus 2018.

Pasalnya, Idrus Marham yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1 yang diproses KPK.

Selain itu, Jokowi juga melantik Komjen Pol Syafruddin sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Syafruddin menggantikan Asman Abnur yang mengundurkan diri karena PAN tidak mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Reshuffle Jilid IV

Pada periode keduanya menjabat, Jokowi kembali reshuffle terhadap para menteri yang membantunya selama setahun belakangan.

Salah satu alasannya, ada dua menteri Jokowi yang dicokok KPK dalam waktu yang hampir berdekatan.

Mereka adalah Edhy Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan serta Juliari Batubara yang menjadi Menteri Sosial.

Selain mengisi kekosongan kursi di dua kementerian ini, Jokowi juga mengganti sejumlah menteri dengan tokoh baru.

Total, Jokowi mengangkat enam menteri baru pada 22 Desember 2020 yang dilantik sehari kemudian.

- Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya diangkat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara.

- Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan calon wakil presiden di Pilpres 2019 dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.

- Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri BUMN digeser menjadi Menteri Kesehatan dan menggantikan Terawan Agus Putranto.

- Menteri Agama yang sebelumnya diisi oleh Fachrul Razi diganti oleh Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor.

- Selain Budi Gunadi Sadikin, ada juga sosok Sakti Wahyu Trenggono yang sebelumnya menjadi Wakil Menteri Pertahanan.

Kini ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo.

- Terakhir ada nama Muhammad Lutfi yang mengisi pos Menteri Perdagangan yang sebelumnya diisi Agus Suparmanto.

Muhammad Lutfi adalah mantan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Baca berita Reshuffle Kabinet lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reshuffle Kabinet Jokowi Dinilai Tak Ada Gunanya, Ubedilah Badrun: Tak Bangkitkan Kepercayaan Publik