Konflik Rusia Vs Ukraina

Alasan Donbas Kini Jadi Target Minimum Invasi Rusia, Seberapa Pentingnya Wilayah Itu bagi Putin?

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar ini diperoleh dari video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Mei 2022, menunjukkan anggota layanan Ukraina saat mereka digeledah oleh personel militer pro-Rusia setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal yang terkepung di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.

Pemimpin dukungan Rusia di Luhansk telah berbicara soal rencana referendum dalam "waktu dekat", meski rencana yang tidak konstitusional di zona perang itu tampaknya tidak masuk akal.

Apa Strategi Putin?

Pasukan Rusia berusaha mengepung tentara Ukraina di timur, bergerak dari utara, timur dan selatan.

"Ini adalah wilayah besar untuk dikendalikan. Menurut saya, kita tidak boleh meremehkan kompleksitas geografis ini," kata Tracey German, profesor bidang konflik dan keamanan di King's College London.

Setelah pertempuran selama berminggu-minggu, Rusia gagal merebut kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, di selatan perbatasan Rusia.

Namun mereka akhirnya menguasai Izyum, sebuah kota strategis di ujung akses utama menuju kawasan timur yang dikuasai separatis.

"Jika Anda melihat apa yang Rusia lakukan di sekitar Izyum, itu mengikuti jalur utama jalan raya dan cara itu masuk akal, mengingat mereka memindahkan sebagian besar peralatan militer melalui jalan darat dan kereta api," kata German.

Kota-kota yang sekarang menjadi perhatian Rusia itu telah dilanda perang selama bertahun-tahun sejak kelompok pro-Rusia pertama kali merebut sebagian besar Donbas.

Target besar Rusia berikutnya di jalan M03 adalah Slovyansk, sebuah kota berpenduduk 125.000 orang. Kota ini direbut pasukan pro-Rusia pada tahun 2014 sebelum akhirnya kembali dikuasai Ukraina.

Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di Amerika Serikat menilai, jika Ukraina mempertahankan Slovyansk, rencana Rusia merebut kedua wilayah di timur itu kemungkinan akan gagal.

Pasukan Rusia membombardir kota-kota yang lebih jauh ke timur di daerah Luhansk yang masih di bawah kendali Ukraina, termasuk Rubizhne, Lysychansk, Popasna, dan Severodonetsk.

Banyak rumah susun telah mereka hancurkan.

Banyak warga sipil yang terbunuh di kediaman mereka.

Menguasai kota-kota ini jadi penting karena bisa membuat pasukan Rusia untuk bergerak ke barat Ukraina dan terhubung dengan pasukan yang berencana untuk bergerak ke tenggara Izyum, demikian menurut ISW.

Rusia tidak hanya mencoba mengendalikan jalur pasukan melalui jalan darat, tapi juga memblokir akses Ukraina ke rute kereta api dari barat.

Halaman
1234