Konflik Rusia Vs Ukraina

Adegan Pilu Bayi 2 Bulan Digendong di Hadapan Peti Mati Ayahnya yang Tewas saat Membela Ukraina

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bayi laki-laki Ukraina berusia dua bulan dibawa menghadiri pemakaman ayahnya yang gugur di tangan tentara Rusia saat menjalankan tugas, Senin (23/5/2022).

"Kenangan tentang perwira pemberani, seorang patriot sejati negaranya, Kapten Serhiy Parkhomenko, yang secara sadar memilih cara terhormat untuk membela Tanah Air di masa-masa sulit bagi Ukraina, akan selamanya tetap di hati kita."

"Kemuliaan abadi bagi para Pahlawan yang jatuh. Kemuliaan bagi Ukraina."

Diketahui, Parkhomenko yang lahir di kota Kharkiv dari keluarga penerbang militer, telah bermimpi menjadi pilot sejak usia muda.

Pada saat ayahnya melakukan misi tempur di udara pada tahun 2014, Parkhomenko memasuki fakultas penerbangan Universitas Nasional Angkatan Udara Ivan Kozhedub Kharkiv.

Ia lulus sebagai pilot pada 2019.

Selama waktunya di angkatan udara, Parkhomenko membuat 38 serangan mendadak dalam kondisi sulit melawan pertahanan udara musuh dan pesawat tempur.

Ia tercatat telah menghancurkan lebih dari 20 tank musuh, lebih dari 50 kendaraan tempur lapis baja, 55 kendaraan, 20 tangki bahan bakar dan beberapa ratus tentara.

Baca juga: Zelensky Tahan Tangis Bertemu Warga Bucha, Dicurhati Kekejaman Rusia hingga Disanjung Rakyat Ukraina

Baca juga: Temukan Istri hingga Anaknya Dibom di Rumah, Polisi Ukraina: Saya Menangis ketika Melihat Polina

Lihat tayangan selengkapnya:

Pria Ukraina Kehilangan Istri dan Anaknya

Kisah pilu dialami oleh seorang ayah sekaligus suami di Kota Odesa, Ukraina.

Pada Sabtu (23/4/2022), pria bernama Yuriy Glodan kehilangan dua orang yang ia sayangi yakni istri dan anaknya hingga ibu mertuanya.

Ketiga korban tewas akibat serangan misil pasukan militer Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, saat serangan terjadi Yuriy kebetulan tengah pergi berbelanja di sebuah toko.

Sepulangnya dari toko, ia menemukan tempat tinggalnya sudah dalam kondisi hancur.

Polisi ramai berkerumun di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Halaman
123