Mereka dikatakan akan menentang penyebaran senjata nuklir dan pangkalan permanen di wilayah Swedia.
Sebelumnya pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengklaim bahwa dengan mengajukan keanggotaan aliansi, Helsinki dan Stockholm telah memilih untuk 'mengorbankan akal sehat'.
"Mereka seharusnya tidak memiliki ilusi bahwa kita hanya akan mentolerirnya," kata Ryabkov.
Finlandia dan Swedia memutuskan untuk mempertimbangkan kembali kebijakan lama mereka menyusul perubahan besar dalam opini publik di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Menurut jajak pendapat baru-baru ini, mayoritas di kedua negara sekarang mendukung keanggotaan NATO.
Baca juga: Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Finlandia dan Swedia Nekat Gabung NATO
Baca juga: Ancaman Sekutu Putin ke Barat jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO: Ada Perang Nuklir Besar-besaran
Presiden Finlandia Minta Putin Berkaca
Presiden Finlandia Sauli Niinistö, menyalahkan Rusia atas keputusan negaranya dan negara tetangganya, Swedia bergabung dengan NATO.
Ia menyinggung mengenai sikap Rusia dan invasi ke Ukraina yang diinisiasi Presiden Vladimir Putin.
Niinistö pun meminta Rusia berkaca dan mengintrospeksi perbuatannya.
Pernyataan ini diungkapkan dalam acara pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Rabu (11/5/2022).
Dalam jumpa pers tersebut, keduanya mengumumkan perjanjian kerjasama untuk menangkal ancaman Rusia.
Kerjasama itu melibatkan kesepakatan untuk memberikan bantuan militer jika salah satu negara itu diserang.
Diketahui, Rusia telah menyatakan sejumlah ancaman akibat wacana Finlandia dan negara tetangganya, Swedia, bergabung dengan NATO.
Hal ini sempat juga dibahas oleh Niinistö dalam kesempatan tersebut.
"Dia akhir tahun lalu, Rusia melarang Finland dan Swedia untuk bergabung dengan NATO," kata Niinistö dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Sky News, Kamis (12/5/2022).