Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengenal Pulau Ular, Rusia Ngotot Ingin Merebut dan Ukraina Gigih Mempertahankannya, Strategis?

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Pulau Ular. Rusia mengklaim Ukraina telah berusaha dan gagal untuk merebut kembali Pulau Ular namun Inggris mengatakan pertempuran belum berakhir.

TRIBUNWOW.COM - Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Pulau Ular mendapat status vital dan hampir mistis dalam perang.

Dikutip dari BBC Indonesia, singkapan batuan yang tampaknya tidak istimewa di Laut Hitam itu direbut oleh Rusia dan telah menjadi medan pertempuran yang bernilai strategis.

Rusia mengklaim Ukraina mengalami kerugian besar dalam upaya yang gagal untuk merebut kembali pulau tersebut, termasuk pasukan khusus, pesawat tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak.

Baca juga: 2 Jurnalis Media Rusia Diserang Tentara Ukraina saat Liputan di Donbass, Ini Kesaksiannya

Ukraina bersikeras telah membatasi kampanyenya dengan hanya menyerang fasilitas di pulau dan kapal.

Pertempuran belum berakhir dan Rusia berulang kali berusaha memperkuat garnisunnya yang terekspos, kata intelijen kementerian pertahanan Inggris.

Pulau Ular atau Zmiinyi berukuran tak sampai satu kilometer persegi dan tidak ada ular di sana.

Tetapi juga tidak diragukan lagi, bahwa pulau itu penting untuk mengendalikan Laut Hitam bagian barat.

"Jika pasukan Rusia berhasil menduduki Pulau Ular dan mengatur sistem pertahanan udara jarak jauh mereka, mereka akan mengendalikan laut, darat, dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan di selatan Ukraina," kata pakar militer Ukraina Oleh Zhdanov kepada BBC.

Baca juga: Prediksi Putin Lengser Bulan Agustus, Intelijen Ukraina Sebut Pemberontakan di Rusia Sudah Berjalan

Itulah sebabnya kapal laut andalan Rusia, Moskva, berlayar ke sana beberapa jam setelah dimulainya perang, dan menyerukan tentara Ukraina di pulau itu untuk menyerahkan diri.

"Saya sarankan Anda meletakkan senjata dan menyerah demi menghindari pertumpahan darah dan korban yang tidak perlu. Jika tidak, Anda akan dibom," kata seorang perwira Rusia di kapal Moskva.

Tentara Ukraina menanggapi dengan tegas "kapal perang Rusia, pergi sana," dalam bahasa yang jauh lebih kasar.

Pulau itu berhasil direbut tetapi beberapa minggu kemudian Moskva tenggelam.

Kehilangan Moskva berarti tidak ada lagi yang melindungi kapal-kapal pasokan Rusia ke pulau itu, kata Inggris, meskipun, jika Rusia dapat mengkonsolidasikan posisinya, mereka bisa mendominasi sebagian besar Laut Hitam.

Ancaman terhadap Ukraina, Tetangganya, dan NATO

Kehadiran Rusia yang semakin kuat di Pulau Ular bisa menjadi bencana bagi Ukraina, secara strategis maupun ekonomi.

Halaman
123