Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Peringatkan kalau Ukraina akan Bombardir Warga Sipilnya Sendiri di Tempat Ini

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Rusia dituding bertanggung jawab atas serangan roket yang mengincar stasiun kereta Kramatorsk, pada Jumat (8/4/2022).

Pemerintah Rusia saat ini menyatakan ingin agar konflik yang terjadi di Ukraina segera berakhir.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Dmitry Peskov.

Pada Kamis (7/4/2022), Peskov menyampaikan ada dua skenario berakhirnya konflik di Ukraina.

Skenario pertama adalah pasukan militer Rusia mencapai tujuan operasi militer spesial.

Lalu skenario lainnya adalah adanya kesepakatan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Peskov mengatakan, pemerintah Rusia berharap konflik dapat berakhir dalam beberapa hari ke depan.

Menurut keterangan Peskov, negosiasi damai hanya bisa tercapai apabila Ukraina setuju dengan syarat yang diajukan oleh Rusia.

Peskov menjelaskan, satu dari beberapa tujuan operasi militer Rusia di Ukraina adalah untuk menghindari potensi konflik yang lebih besar hingga perang dunia ke-3 yang kemungkinan besar akan melibatkan senjata nuklir.

Peskov menyoroti potensi konflik yang bakal terjadi apabila Ukraina bergabung dengan NATO lalu mencoba merebut Crimea menggunakan kekuatan militer.

Rusia memandang NATO bukanlah aliansi militer yang pasif hanya untuk bertahan.

"Itu dirancang untuk konfrontasi dan tujuan utamanya adalah untuk mengkonfrotasi negara kami," jelas Peskov.

Ukraina Ulur Waktu Tak Ingin Segera Damai

Pada saat Rusia bertemu dengan Ukraina di Istanbul, Turki, kedua belah pihak menunjukkan ada kemajuan positif dalam negosiasi damai.

Namun kini Rusia menyebut proposal damai tertulis terbaru yang dibuat oleh Ukraina justru menunjukkan kemunduran.

Proposal terbaru tersebut disebut telah melenceng dari proposal saat negosiasi di Istanbul.

Halaman
1234