Konflik Rusia Vs Ukraina

Detik-detik Tukang Las di Bucha Ditembak Mati Tentara Rusia, sang Istri: Mereka Langsung Membunuhnya

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita bernama Iryna Abramov (41) berteriak meminta ditembak mati oleh tentara Rusia seusai suaminya yakni Oleg (40) dieksekusi oleh para tentara Rusia tersebut. Iryna dan Oleg diketahui tinggal di Kota Bucha.

Volodymyr dan Iryna tidak punya pilihan selain meninggalkan jenazah Oleg tergeletak di jalan dan tetap di sana selama hampir sebulan, sementara mereka berlindung di rumah kerabat terdekat.

Ketika sudah aman untuk kembali, Volodymyr mencoba mengubur menantunya di sebidang tanah kasar di tepi trotoar, dan lubang yang setengah digali itu masih terlihat di sana pada hari Selasa (05/04).

Tetapi karena sudah kelelahan, dan takut terlihat lagi oleh tentara Rusia, Volodymyr membawa jenazah Oleg ke halaman dan membaringkannya di sana.

Lalu tentara Ukraina membawa jenazah itu ke dalam sebuah van, kata Volodymyr, dan membawanya pergi.

"Saya tidak tahu bagaimana kami akan menemukannya," kata dia.

Pihak berwenang Ukraina kini telah memindahkan mayat-mayat itu dari jalanan Kota Bucha tetapi ada kekhawatiran lebih banyak lagi akan ditemukan di ruang bawah tanah dan pekarangan rumah-rumah pribadi.

Dan begitu besar kerusakan di Bucha, sulit membayangkan skala rekonstruksi yang diperlukan untuk mengembalikannya lagi sebagai kota pinggiran yang menarik seperti dulu.

Sepanjang jalan melalui kota itu pada hari Selasa, di mana tank-tank yang terbakar saling bertumpuk dan hampir setiap rumah hancur, Hryhoriy Zamohylnyi yang sudah berusia 84 tahun menyapu jalan, seolah-olah tidak menyadari kehancuran total di sekelilingnya.

Entah bagaimana, rumahnya masih utuh - satu-satunya bangunan yang tidak rusak di sepanjang jalan itu.

"Saya telah menyaksikan perang melawan Jerman dan sekarang perang atas Rusia," kata Zamohylnyi, mantan insinyur, yang lahir dan besar di Bucha.

"Apa yang Anda lihat di sini adalah kekejaman binatang," katanya.

Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan kejahatan terburuk sejak Perang Dunia Kedua, dan menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk diadili seperti para pemimpin Nazi saat disidang di Nuremberg.

"Militer Rusia mencari dan dengan sengaja membunuh siapa saja yang membela negara kami," katanya.

"Mereka membunuh seluruh keluarga, orang dewasa dan anak-anak, dan mereka mencoba membakar mayat-mayat itu."

Ukraina telah memulai penyelidikan kejahatan perang atas tindakan Rusia di Bucha dan Irpin.

Halaman
1234