"Hingga saat-saat terakhir, orang sulit mempercayai kengerian ini. Tapi kesaksian mereka yang berada di dalam gedung pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya."
Kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB di Ukraina, Matilda Bogner, juga mengatakan bahwa timnya belum dapat memperoleh informasi yang cukup untuk memverifikasi jumlah korban tewas di teater.
"Kami semakin sedikit mendapatkan informasi dari sana (Mariupol) dan dalam kasus khusus itu kami masih mencoba memverifikasi detailnya," kata Bogner.
Bogner mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tentang kuburan massal di Mariupol, termasuk yang tampaknya menampung 200 mayat.
"Kami mendapat informasi peningkatan kuburan massal yang ada di sana,” kata Bogner yang mengatakan beberapa bukti berasal dari citra satelit.
Kantor hak asasi PBB, yang memiliki sekitar 50 staf di negara itu, sejauh ini menghitung 1.035 kematian warga sipil sejak Rusia menginvasi Ukraina.
"Tingkatnya korban sipil dan penghancuran objek sipil sangat menunjukkan bahwa prinsip pembedaan, proporsionalitas, aturan tentang tindakan pencegahan yang layak dan larangan serangan tanpa pandang bulu telah dilanggar," pungkas Bogner.
Baca juga: WHO Laporkan Serangan Rusia ke Fasilitas Medis Ukraina Makin Meningkat, Langgar Aturan Perang?
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-22, Gedung Teater Dibom hingga Perkembangan Kondisi 2 Negara
(TribunWow.com/Anung/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina