Konflik Rusia Vs Ukraina

Minta Dibunuh seusai Suaminya Dieksekusi, Wanita di Bucha Justru Dipermainkan Tentara Rusia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita bernama Iryna Abramov (41) berteriak meminta ditembak mati oleh tentara Rusia seusai suaminya yakni Oleg (40) dieksekusi oleh para tentara Rusia tersebut. Iryna dan Oleg diketahui tinggal di Kota Bucha.

Namun para tentara Rusia tersebut justru menanggapi dengan bercanda.

Seorang tentara Rusia awalnya mengarahkan senjatanya ke Iryna lalu menurunkannya, kemudian mengarahkannya lagi lalu menurunkannya berkali-kali.

Pada akhirnya tentara Rusia tersebut memberi waktu tiga menit agar Iryna dan Volodymyr segera pergi dari sana.

Menurut pengakuan Volodymyr, pada akhirnya ia dan Iryna pergi meninggalkan jasad Oleg hampir selama sebulan di Bucha.

Ketika situasi mulai aman, Volodymyr mengubur Oleg seadanya di sebuah lahan dekat rumah.

Kini jasad Oleg telah dievakuasi oleh tentara Ukraina dan belum tahu dipindahkan ke mana.

Gambar Satelit di Bucha Patahkan Tuduhan Rusia

Gambar satelit yang diambil dari atas kota Bucha, Ukraina, menunjukkan fakta berbeda dari apa yang ditudingkan Rusia.

Potret tersebut menunjukkan mayat-mayat telah berjejer di jalan-jalan Bucha sejak berminggu-minggu yang lalu.

Hal ini membantah klaim Rusia bahwa mayat itu ditempatkan di Bucha setelah pasukan mereka meninggalkan kota.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (5/4/2022), pihak berwenang di Ukraina mengatakan sedikitnya mayat 410 warga sipil telah ditemukan di daerah di luar Kiev, khususnya di kota Bucha.

Kondisi mencengangkan itu baru diketahui setelah pekan lalu Rusia menarik pasukannya dari wilayah sekitar Kiev.

Gambar mengerikan menunjukkan banyak warga sipil dengan tangan terikat, luka tembak jarak dekat dan tanda-tanda penyiksaan.0

Hal ini membuat semakin banyak pemimpin dunia telah menyuarakan kemarahan dan menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menepis tuduhan bahwa pasukan Rusia melakukan kekejaman pada warga sipil.

Halaman
1234