Kemenhan Rusia juga mengungkit pernyataan Walikota Bucha Anatoly Fedoruk yang sempat menjelaskan bahwa per 31 Maret 2022 kemarin sudah tidak ada pasukan militer Rusia di Bucha.
Keanehan selanjutnya yang disoroti oleh Kemenhan Rusia adalah kondisi fisik para mayat.
Menurut keterangan dari Kemenhan Rusia, para mayat tersebut masih mengeluarkan darah segar dari luka, belum kaku, hingga belum menunjukkan tanda-tanda pembusukkan.
Kemenhan Rusia menegaskan insiden tersebut merupakan sebuah provokasi yang dirancang oleh rezim Kiev yang kemudian dikonsumsi mentah-mentah oleh media-media barat.
3. Pengakuan Warga Bucha
Dalam kanal YouTube Washington Post, Senin (4/4/2022), ditampilkan bagaimana banyak mayat manusia ditemukan di jalan, halaman rumah, hingga di sudut-sudut bangunan.
Walikota Bucha Anatoly Fedoruk menyampaikan ada dua pemakaman massal di Bucha yang diketahui berisi jasad 270 warga sipil.
Seorang warga Bucha yang namanya dirahasiakan bercerita bagaimana seorang pria ditembak padahal sudah mengangkat tangannya.
Kemudian ada juga wanita yang ditembak saat pulang ke rumah tanpa alasan yang jelas.
Warga Bucha yang lain bernama Hanna Herega mengaku melihat seorang pria dipermainkan sebelum ditembak mati oleh tentara Rusia.
"Dia (korban) sedang pergi mengambil kayu lalu tiba-tiba pasukan Rusia mulai menembak," ujar Hanna.
Hanna bercerita awalnya pria tersebut ditembak di kaki hingga tak bisa jalan.
Setelah tak bisa jalan, tentara Rusia berteriak memperingatkan akan menembak lagi jika pria itu berteriak.
Seusai mengeluarkan ancaman, tentara Rusia itu kembali menembaki kaki pria itu kemudian dilanjutkan ke dada hingga kepala.
4. Jurnalis AS Curiga Akal-akalan Ukraina