Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Umumkan Ciduk 2 Pengkhianat di Badan Intelijen Ukraina: Mereka Pasti akan Dihukum

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat memberikan konpers di Kiev/Kyiv, 3 Maret 2022.

TRIBUNWOW.COM - Selama konflik berlangsung, baik pihak Rusia dan Ukraina kerap saling tuding menyoroti hal-hal buruk satu sama lain.

Ukraina menyebut banyak tentara Rusia menyerah dan membelot, begitu juga Rusia mengabarkan sebaliknya.

Namun baru-baru ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri mengumumkan telah berhasil menangkap pengkhianat yang ada di dalam tubuh pemerintahan Ukraina.

Baca juga: Tentara Rusia Disebut Kalah dan Lelah, Inggris Sebut Putin bagaikan Orang di Dalam Kurungan

Baca juga: Aksi Nyeleneh Trump Selama Konflik Rusia-Ukraina, Usul Adu Domba hingga Minta Putin Buka Aib Biden

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Jumat (1/4/2022), informasi ini disampaikan oleh Zelensky saat dirinya memberikan pidato rutin.

Menurut keterangan Zelensky, ada dua anggota senior dari badan intelijen Ukraina yang berhasil ditangkap atas tuduhan berkhianat.

Dua orang ini merupakan bagian dari Ukrainian National Security Service atau Sluzhba bezpeky Ukrayiny (SBU).

Badan ini diketahui merupakan penerus dari KGB Ukraina yang sempat didirikan pada era Uni Soviet dulu.

"Saya tidak memiliki waktu untuk menangani para pengkhianat, tetapi mereka semua pasti akan dihukum," ujar Zelensky.

Zelensky menyebut siapapun yang melanggar sumpah militer setia kepada masyarakat Ukraina akan dicabut pangkatnya.

Tidak dijelaskan oleh Zelensky tindakan apa yang dilakukan oleh dua anggota senior ini sehingga dicap sebagai pengkhianat.

Di sisi lain, sejumlah tentara Rusia saat ini disebut tengah ramai-ramai melakukan pemberontakan terhadap komandan mereka atas konflik di Rusia-Ukraina.

Para tentara Rusia tersebut mulai tak mematuhi instruksi atasan mereka hingga menyabotase senjata mereka sendiri.

Informasi terkait tentara Rusia yang memberontak diungkapkan oleh Government Communications Headquarters (GCHQ).

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, GCHQ adalah sebuah organisasi yang bertugas menyediakan intelijen atau informasi untuk pemerintah Inggris.

Dugaan pemberontakan ini diperkuat dengan beredarnya sebuah video tentara yang frustasi karena hanya dibekali senjata buatan tahun 1940 yang sudah tak layak pakai.

Halaman
1234