Meskipun didatangi anggota polisi, Isayeva tampak tak peduli dan terus mengucapkan kalimat "Jantung saya berdarah."
Bahkan saat ia digiring oleh anggota polisi, Isayeva masih mengucapkan kalimat itu sambil mempertahankan pose mengangkat kedua tangan.
Diteror Pakai Potongan Kepala Babi
Tidak seluruh masyarakat Rusia setuju atau mendukung aksi Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina.
Sejumlah aktivis hingga jurnalis di Rusia berani menyatakan pendapat pro Ukraina yang berbeda dengan masyarakat mayoritas serta pemerintah.
Para aktivis dan tokoh-tokoh yang pro Ukraina ini kini menjadi target teror dan vandalisme orang tak dikenal.
Baca juga: Beredar Video Tentara Rusia Disiksa, Kaki Ditembak dari Dekat hingga Tewas saat Diinterogasi
Baca juga: Ekspresi Dingin dan Datar Tentara Rusia saat Terima Pujian dan Medali terkait Jasa Invasi di Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, teror yang dialami oleh para aktivis beragam.
Kasus paling ekstrem diketahui seorang jurnalis pro Ukraina menemukan sebuah potongan kepala babi di depan pintu rumahnya.
Babi tersebut tampak menggunakan sebuah wig rambut.
Ada juga tokoh yang menjadi korban vandalisme yakni pintu apartemen miliknya ditempeli stiker bertuliskan 'pengkhianat'.
Sementara itu, seorang aktivis politik bernama Darya Kheikinen menemukan tumpukan kotoran hewan di keset depan rumahnya.
Ditemukan juga beberapa kertas bertuliskan pengkhianat.
"Ini mungkin terjadi karena pernyataan saya yang anti perang dan oposisi," ungkap Kheikinen.
Kheikinen mengaku tidak tahu siapa orang di balik teror tersebut.
Alih-alih merasa takut, Kheikinen justru merasa terhibur.