Viral Medsos

Viral Video Aksi Petani di Lampung Barat Buang 1,5 Ton Tomat, Begini Kisah di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Marwan saat menunjukkan stok tomat yang ia buang di depan kiosnya di Pekon Sebarus, Balik Bukit, Lampung Barat, Minggu (27/3/2022).

"Jadi kita tahan dulu tomat itu menginap sehari. Siapa tahu besoknya laku," imbuhnya.

Sayangnya, lanjut dia, stok tomat masih saja berlebih, hingga ia terpaksa menyimpan stok tomat tersebut selama empat hari.

Alhasil, tomat sudah tidak bisa lagi didistribusikan ke pasar lantaran sudah terlalu matang.

Di samping itu, Marwan mengungkapkan, harga tomat anjlok sejak seminggu terakhir.

"Karena overproduksi itu tadi, makanya harganya jadi anjlok," ungkapnya.

"Kita ambil dari petani itu Rp 500 per kilogram plus ongkos ojek Rp 200," tambahnya.

Baca juga: Viral Istri Izinkan Suami Nikahi Selingkuhan, Ungkap Alasannya hingga Malah Bantu Pilihkan Seserahan

Normalnya, harga tomat berada di kisaran Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram.

"Awal Maret 2022 itu harganya masih Rp 2.500 per kilogram," ungkap Marwan.

Biasanya, ia memasarkan tomatnya ke sejumlah wilayah di Lampung hingga ke DKI Jakarta.

"Di Jakarta ternyata harganya murah juga, ditambah banjir tomat juga," kata dia.

Hal itu juga yang menjadi alasan Marwan membuang stok tomat miliknya sebanyak 30 peti atau sekira 1,5 ton.

Akibatnya, ia harus menelan kerugian yang ditaksir lebih dari Rp 1 juta.

Meskipun mengalami kerugian, ia tetap menampung hasil panen tomat dari para petani.

"Kalau gak diambil kasihan petaninya, sementara pas mahal kita juga dikasih," ujarnya.

"Jadi, pas harga murah juga kita harus bantu mereka juga," terus dia.

Halaman
1234