Presiden 44 tahun itu mencatat bahwa babak baru pembicaraan dengan Rusia akan segera dilakukan.
"Seperti yang saya informasikan, ada peluang dan kebutuhan untuk pertemuan tatap muka di Turki. Ini tidak buruk. Kita lihat saja hasilnya," kata Zelensky.
Adapun sejumlah prioritas telah ditetapkan untuk diangkat dalam perundingan tersebut.
"Kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, tidak diragukan lagi. Jaminan keamanan yang efektif untuk negara kita adalah wajib. Tujuan kita jelas, perdamaian dan pemulihan kehidupan normal di negara asal kita sesegera mungkin," tegas Zelensky.
Upaya perdamaian terbaru dilakukan Presiden Turki Erdogan melalui percakapan teleponnya dengan Putin.
Kedua pemimpin negara itu sepakat untuk kembali melakukan perundingan antara Kyiv dan Moskow di ibukota Turki, Istanbul.
Belum ada tanggal yang diumumkan untuk pertemuan itu.
Tetapi, negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan pertemuan berikutnya akan berlangsung di Turki pada 28-30 Maret.
Baca juga: Zelensky Akui Tak Mampu Usir Seluruh Tentara Rusia, Santer Kabar Ukraina akan Dibagi 2 seperti Korea
Baca juga: Kadyrov Desak Zelensky Berpaling ke Rusia, Bujuk Ukraina Menyerah demi Keuntungan Berikut
Joe Biden Ingin Pertemukan Putin dan Zelensky di Indonesia
Amerika Serikat berupaya mendepak Rusia dari KTT G20 yang akan diadakan di Bali, Indonesia, akhir tahun.
Namun, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tetap diizinkan datang, AS menuntut Ukraina juga diundang hadir.
Dalam pernyataannya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden seolah ingin mempertemukan langsung Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail UK, Kamis (24/3/2022), hal tersebut dinyatakan setelah AS menghadiri pertemuan darurat antara negara NATO, Uni Eropa dan G7.
Biden mengaku dia lebih suka mengeluarkan Rusia dari G20 sebagai hukuman atas tindakan brutalnya.
Ketika ditanya apakah Rusia harus dapat menghadiri pertemuan ekonomi terkemuka dunia G20 di Indonesia.