4. Letnan Kolonel Dmitry Safronov
5. Letnan Denis Glebov
6. Jenderal Republik Chechnya Magomed Tushaev
7. Kolonel Vladimir Zhoga
Koresponden Sky News, Alistair Bunkall, mengatakan pembunuhan jenderal Rusia tentu meningkatkan penilaian bahwa invasi Rusia ke Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Ia menuturkan kemungkinan keempat jenderal yang seharusnya dalam posisi aman tersebut bisa tewas di tangan musuh.
"Ada dua teori, yaitu bahwa para jenderal Rusia pergi ke garis depan untuk menyelesaikan kekacauan strategis yang dialami beberapa batalyon, atau untuk mendorong tentara yang mengalami demoralisasi untuk maju," tutur Bunkall.
Menurut Wakil Marsekal Udara Sean Bell, umumnya ada tiga tingkat peperangan: Taktis, operasional, dan strategis.
Biasanya, jenderal besar akan ditempatkan jauh dari peperangan taktis, yang mencakup pertempuran di lapangan.
"Jelas perang ini tidak berjalan seperti yang diharapkan Putin," kata Sean Bell.
"Sebagai akibatnya, dia jelas telah menyingkirkan seluruh angkatan jenderal senior, membawa beberapa yang baru, dan anda hanya dapat membayangkan apa perintah berbaris bagi mereka, maju ke depan dan saya ingin melihat aksi nyata."
Oleh karena itu, mereka terlihat berusaha menginspirasi, memotivasi, memimpin, pada tingkat taktis, beberapa wajib militer dan tentara di garis depan
Sean Bell menjelaskan bahwa mungkin ada sekitar 20 jenderal besar yang terlibat dalam peperangan tersebut.
Baca juga: Putin Tangkap Jenderal Perangnya Sendiri, Disebut Berkhianat hingga Dijadikan Kambing Hitam
Baca juga: Daftar Komandan Rusia yang Tewas di Ukraina, Terkini 1 Jenderal dan 7 Tim Elite Putin Gugur
Sosok Dua Master Perang Putin
Sejak invasi Ukraina dimulai, dua orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tokoh sentral dalam pelaksanaan agresi tersebut.