Konflik Rusia Vs Ukraina

Pemerintah Ukraina Berduka atas Tewasnya Ibu dari 12 Anak saat Berperang Lawan Pasukan Rusia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara medis wanita di Ukraina bernama Olga Semidyanova (48) tewas dalam konflik melawan pasukan militer Rusia di Donetsk. Selain sebagai tentara, Olga juga merupakan ibu dari 12 anak.

TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara medis wanita di Ukraina bernama Olga Semidyanova (48) tewas dalam konflik melawan pasukan militer Rusia di Donetsk.

Olga tewas seusai terkena tembakkan di bagian perutnya pada 3 Maret 2022 lalu.

Kini pemerintah dan masyarakat Ukraina tengah berkabung atas tewasnya Olga yang juga berstatus sebagai ibu dari 12 anak.

Baca juga: Kisah Horor Relawan Perang Ukraina, Dihajar Agen Rahasia hingga Lihat Mayat Tentara Rusia Dipajang

Baca juga: Pihak Rusia Tawarkan Uang untuk Tangkap Jurnalis Ukraina, Diduga Serukan Ajakan Bunuh Anak-anak

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Olga yang memiliki enam anak kandung itu diketahui turut mengadopsi enam anak yatim piatu dari sebuah panti asuhan.

Sampai saat ini jasad Olga belum bisa dievakuasi sebab konflik yang masih terus berlangsung.

Satu dari 12 anak Olga yakni Julia menceritakan bahwa ibunya terus berjuang hingga titik darah penghabisan.

"Dia terus menyelamatkan tentara sampai akhir hayatnya. Kami mempunyai foto tempat tewasnya ibu namun karena konflik kami masih belum bisa mengubur ibu," ujar Julia.

Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Geraschchenko menyampaikan bahwa Olga tewas saat berperang melawan pasukan Rusia.

"Meskipun dia percaya pasukannya tidak akan bisa bertahan, dia menekankan keinginannya untuk melindungi negara sampai akhir. Dia adalah pahlawan negara. Dia adalah pahlawan saya," ujar Anton.

Warganet juga ramai mengucapkan duka dan kagum atas perjuangan Olga.

Di sisi lain, koresponden BBC News Quentin Sommerville bersama kameraman Darren Conway terjun langsung meliput kondisi kota di Ukraina yang menjadi medan perang antara Ukraina dan Rusia.

Selama melakukan liputan di Kharkiv, Quentin menampilkan bagaimana jasad sejumlah tentara Rusia dibiarkan begitu saja terbaring di jalanan.

Kota Kharkiv diketahui terletak di wilayah paling timur Ukraina.

Dalam tayangan YouTube BBC News Indonesia, tampak Kota Kharkiv sudah seperti kota mati.

"Kami sekarang udah melintasi garis depan Ukraina," ujar Quentin.

Quentin lalu mendatangi sebuah pom bensin yang rusak akibat serangan pasukan Rusia.

Di dekat pom bensin tersebut terbaring jasad tentara Rusia.

"Lihat lah semua kehancuran di sini," kata Quentin.

"Dan di seluruh wilayah ini banyak bergelimpangan mayat tentara Rusia."

Koresponden BBC News Quentin Sommerville menunjukkan jasad tentara Rusia dibiarkan begitu saja di jalan di Kota Kharkiv, Ukraina. (YouTube BBC News Indonesia)

Quentin lalu menunjuk ke jasad tentara Rusia yang terbaring di jalan dan ke titik lain yang juga terdapat jasad tentara Rusia.

"Juga dua mayat lagi di sebelah sana adalah warga Chechnya," kata Quentin.

Quentin menyampaikan, seluruh identitas tentara Rusia tersebut masih lengkap terpasang, hanya saja senjata mereka telah dipindahkan dari sana.

Selanjutnya, Quentin mengunjungi sebuah rumah sakit di Kharkiv.

Tampak para pasien ditempatkan di koridor jauh dari jendela demi mengantisipasi serangan pasukan Rusia.

Di sana terdapat seorang wanita tua mengalami luka di tangan akibat serangan mortir.

Kemudian ada juga bocah berusia delapan tahun bernama Dmitry yang kepalanya terdapat pecahan mortir.

Dmitry tampak tak sadarkan diri terbaring di kasur dan harus menggunakan alat bantu pernapasan.

Seorang prajurit bernama Yegen Gromadsky (21) bercerita bahwa keberadaan pasukan Rusia sangat dekat dengan Kota Kharkiv.

"Anda bisa mendengar mereka menembak ke arah kami, dan kami melakukan tembakan balasan," kata Yegen.

Ia lalu memperlihatkan mobil patroli tentara Ukraina yang berisi senjata seperti peluncur granat kendali buatan Inggris.

Tentara Ukraina yang lain kemudian membahas taktik perang pasukan Rusia.

"Mereka berperang seperti tentara di tahun 1941," kata tentara tersebut.

"Mereka memusatkan serangan di garis depan, mereka tidak melakukan manuver apapun."

"Kami melawan seperti singa, mereka tidak akan menang," ungkapnya.

Saat meliput suasana Kharkiv di malam hari, tampak kota tersebut gelap total hanya ada pencahayaan dari senter dan lampu kendaraan. (TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina