Viral Medsos

Viral Video Guru Tampar Siswa Bekali-kali di Prabumulih, Kepsek Sebut Sudah Diedit: Itu Bukan Mukul

Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar, video viral guru tampar murid berkali-kali, diduga di salah satu SMA di Prabumulih, Selasa (15/3/2022).

"Memang guru kita di video, guru agama. Itu saat ngajar infonya, mungkin anak tidak parah malah begitu, besok kita kumpulkan," bebernya.

Hal yang sama disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Prabumulih, Salijon mengaku dirinya begitu mendapat info langsung melakukan konfirmasi ke kepala sekolah yang viral tersebut.

"Kita sudah konfirmasi ke kepala sekolah, katanya itu video diedit, untuk lebih jelas silahkan ke kepala sekolah saja," katanya.

Sementara itu, Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi SIK SH MH melalui Kasat Reskrim, AKP Jailili SH MSi ketika dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait kasus kekerasan terhadap pelajar yang dilakukan oleh oknum guru tersebut.

"Laporannya sejauh ini belum ada, kita juga masih mendalami kebenar video tersebut apakah lokasinya di Prabumulih atau bukan," tegasnya.

Baca juga: Viral Pria di Malang Tampar Teman Perempuan Gegara Cemburu, Endingnya Damai karena Ini

Reaksi Wali Kota Prabumulih

Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya menyesalkan adanya insiden oknum guru menampar murid karena sekarang ini bukan zamannya lagi melakukan pendidikan dengan kekerasan.

"SMA di bawah gubernur, tentu tidak boleh lah karena bukan zamannya lagi. Kalau dulu dipukul pakai rotan tapi sekarang diberi pengertian, tidak boleh lah kasar seperti itu," tegasnya.

Ridho mengatakan sekarang ini bukan lagi zaman penjajahan melakukan kekerasan tapi beri pengertian dan memanggil orang tua atau upaya lain.

"Sekarang bukan zaman penjajahan lagi, menyesalkan lah. Mestinya pakai cara lain, tegur, panggil orang tua," katanya.

Video guru menampar siswa ini ramai dikomentari banyak netizen. Netizen mempertanyakan kejadian di sekolah mana dan memberikan masukan jika seorang guru itu jangan melakukan tindakan kekerasan.

"Semestinya guru jangan melakukan kekerasan, itu tidak layak dilakukan terhadap anak didik," tulis salah satu netizen memberikan komentar.

Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Prabumulih, Kusron mengatakan aksi kekerasan dilakukan oknum terhadap murid tersebut menyalahi kode etik sebagai tenaga pendidik yang harusnya mendidik, mengajari dengan sabar.

"Kami selaku kepala dinas pendidikan meskipun itu diluar kewenangan kami karena SMA di Provinsi namun kami sangat menyesalkan peristiwa itu," ujarnya.

Pria yang juga ketua PGRI kota Prabumulih berharap kepada oknum guru itu untuk dapat mempedomani tugas pokok fungsi sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih.

Halaman
123