TRIBUNWOW.COM - Sudah dua minggu lebih konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung, semenjak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial pada 24 Februari 2022 lalu.
Seiring berjalannya waktu dan konflik yang tak kunjung berhenti, Putin disebut-sebut kini terancam digulingkan.
Pernyataan ini disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri Rusia zaman Boris Yeltsin, yakni Andrei Kozyrev.
Baca juga: Intelijen Ukraina Sebut Rusia Tembaki Rombongan Pengungsi Anak-anak dan Wanita hingga 7 Orang Tewas
Baca juga: 1 Jam Presiden Ukraina Berbicara dengan PM Israel, Zelensky Minta Dibantu Menyelamatkan Tawanan
Dikutip TribunWow.com dari metro.co.uk, Minggu (13/3/2022), sebuah laporan menyebut saat ini mulai muncul orang-orang di lingkar Putin dalam yang tidak senang dan marah atas tindakan Putin menginvasi Ukraina.
Kozyrev mengatakan, saat ini Putin terancam diberhentikan dan paling parah tewas dibunuh.
Kemudian Kozyrev mengungkit era pemerintahan Boris Yeltsin yang mana banyak pihak yang berupaya menggulingkan pemerintahan Boris Yeltsin pada saat itu.
"Bahkan di zaman Uni Soviet, ada banyak upaya (percobaan pembunuhan): Stalin sempat diracuni," ujar Kozyrev.
Kozyrev meyakini saat ini pihak internal yang tidak senang terhadap Putin akan semakin banyak dan dapat berakibat buruk terhadap Putin.
"Saya tidak tahu akan seperti apa tetapi sejarah Rusia selalu penuh dengan kejadian tidak terduga," ujarnya.
Diketahui selama dua minggu lebih melakukan invasi ke Ukraina, Rusia terus-terusan menerima serangan di sektor ekonomi berupa sanksi dari negara hingga perusahaan multi nasional.
Selain serangan sanksi, hubungan Rusia dengan negara-negara barat semakin memburuk, belum lagi para konglomerat asal Rusia juga terkena imbas.
Christopher Steele, seorang mantan intelijen Inggris meyakini konflik yang terjadi di Ukraina justru akan menjadi awal bagi kejatuhan rezim Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, ia meyakini nasib Putin akan berakhir mengenaskan.
Steele yang merupakan mantan agen M16 menyebut Putin telah melakukan hal yang di luar kemampuannya.
Saat ini, sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Rusia disebut akan memicu kejatuhan Putin.