Konflik Rusia Vs Ukraina
Eks Menteri Rusia Sebut Putin Kini Justru Terancam Digulingkan Gara-gara Invasi Ukraina
Mantan menteri Rusia buka suara soal nasib Presiden Rusia Vladimir Putin ke depannya jika perang terus berlanjut.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Pada akhirnya ekonomi lah yang akan menghentikan Rusia dan kemungkinan akan berujung pada jatuhnya rezim ini (Putin) cepat atau lambat," ujar Steele.
Steele kemudian menjawab kemungkinan adanya orang dekat Putin yang akan berkhianat.
Ia mengatakan, selama ini Putin sangat waspada terhadap sekitarnya, namn kemungkinan itu tetap ada.
Steele lalu menjelaskan bahwa Putin tidak akan lagi bisa terlibat dalam politik internasional.
"Menurut saya, sayangnya dalam waktu dekat ini kita akan melihat pasukan Rusia yang semakin brutal di Ukraina," ujarnya.
"Tetapi dalam jangka panjang, sanksi ekonomi dan isolasi baik budaya maupun ekonomi di dunia ini akan berujung pada perubahan rezim di Rusia," pungkasnya.
Dapatkah Putin Dituntut?
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan bahwa serangan Rusia ke RS Bersalin Mariupol merupakan kejahatan perang.
Selain itu, Rusia yang mendapat instruksi dari kepala negaranya, juga diduga memakai peralatan perang yang dilarang.
Lantas, apakah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menginisiasi perang tersebut bisa diadili sebagai penjahat perang?
Dilansir TribunWow.com dari BBC News, Kamis (10/3/2022), negara-negara dunia mengakui adanya peraturan perang.
Aturan tersebut tak dapat dilanggar lantaran berkaitan dengan urusan kemanusiaan.
Antara lain adalah ketentuan bahwa warga sipil tidak dapat dengan sengaja diserang, begitu pula infrastruktur yang vital bagi kelangsungan hidup mereka.
Beberapa senjata juga dilarang karena mengakibatkan penderitaan mengerikan, seperti misalnya ranjau darat anti-personil dan senjata kimia atau biologi.
Orang sakit dan terluka harus dirawat, termasuk tentara yang terluka, yang memiliki hak sebagai tawanan perang.