Konflik Rusia Vs Ukraina

Kewalahan, Putin Berlakukan Kebijakan Berikut untuk Atasi Hengkangnya Perusahaan Asing dari Rusia

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia pada 21 Februari 2022. Terbaru, Putin mengeluarkan kebijakan baru untuk mengatasi eksodus perusahaan asing dari Rusia.

Daftar tersebut mencangkup hampir 60 perusahaan, termasuk IKEA, McDonald's, Apple, Microsoft, IBM dan Porsche, antara lain.

Bagi banyak perusahaan, melakukan bisnis di Rusia juga menjadi terlalu sulit karena kekhawatiran atas pembayaran, pengiriman, dan asuransi.

SWIFT, sistem pembayaran internasional, telah memutus beberapa bank besar Rusia, sementara perusahaan kartu kredit Visa, Mastercard, dan American Express juga menangguhkan operasinya.

Melawan Barat, pemerintah Rusia mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.

Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor, yang juga mencakup gerbong, peti kemas, turbin, dan barang lainnya.

Baca juga: Pasca Putin Lakukan Invasi ke Ukraina, Warga Rusia Mulai Rasakan Sanksi Ekonomi: Saya Takut di Sini

Baca juga: Putin Lancarkan Balasan Sanksi Internasional, Batasi Ekspor-Impor hingga Rilis Daftar Negara Musuh

Bom Atom Ekonomi Dijatuhkan ke Rusia

Aliansi negara Sekutu mengenakan sanksi ekonomi yang semakin keras terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Target terbarunya melibatkan pelarangan akses Rusia ke SWIFT, singkatan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication.

Hal ini menjadi sanksi ekonomi terbesar hingga disebut sebagai bom nuklir untuk melumpuhkan sistem keuangan Rusia.

Dilansir ABC News, Minggu (27/2/2022), Amerika dan sejumlah negara lain telah menyetujui pembatasan akses Rusia ke SWIFT.

Pasalnya, Presiden Rusia Vladimir Putin masih enggan menarik pasukannya dari Ukraina.

Adapun SWIFT adalah sistem pengiriman pesan yang didirikan pada tahun 1973 yang memungkinkan lembaga keuangan besar untuk saling mengirim uang.

Sistem yang berbasis di Belgia ini digunakan oleh lebih dari 11 ribu bank dan lembaga keuangan di lebih dari 200 negara dan wilayah, termasuk Rusia.

SWIFT menangani 42 juta pesan sehari, memfasilitasi transaksi senilai triliunan dolar.

Menurut Financial Times, Rusia menyumbang 1,5% dari transaksi SWIFT pada tahun 2020.

Halaman
123