Pria Inggris Ditolak Ukraina karena Dianggap Beban
Sebelumnya diberitakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat mengajak para warga sipil di seluruh dunia untuk datang ke Ukraina ikut berperang melawan pasukan militer Rusia.
Ajakan Zelensky ini menarik perhatian banyak warga sipil dari sejumlah negara, khususnya para warga Inggris.
Leon Dawson (37) adalah satu dari beberapa warga negara Inggris yang sukarela ingin bergabung membantu pasukan Ukraina.
Namun pada akhirnya Leon ditolak untuk bergabung oleh pemerintah Ukraina karena dianggap akan lebih menjadi beban ketimbang bantuan melawan pasukan Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, meskipun ditolak, Leon saat ini tengah berangkat ke perbatasan Polandia-Ukraina sambil membawa banyak barang bantuan untuk warga Ukraina.
"Jika mereka menginginkan saya untuk berperang maka saya tentu akan bersedia," ujar Leon.
Leon menjelaskan, dirinya ditolak oleh pemerintah Ukraina karena tidak memiliki latar belakang militer.
"Kami tidak memiliki sumber daya untuk melatih Anda, kami juga tidak memiliki waktu untuk melatih Anda," ucap Leon mengutip pernyataan pemerintah Ukraina saat menolaknya.
Leon mengaku, dirinya menyadari bahwa perang bukan hanya sekadar tembak-menembak saja.
"Sebelumnya saya tidak pernah menggunakan senjata api, saya juga tidak bisa berbicara bahasa Ukraina, saya juga tidak tahu taktik (perang)," tutur Leon.
Kini Leon berupaya membantu para warga Ukraina dengan membawa bantuan berupa makanan, obat-obatan, hingga mainan anak-anak.
"Saya tidak bisa hanya duduk di rumah tidak berusaha apa-apa sementara anak-anak dan perempuan diserang," jelas dia.
Sebelumnya, mulai Selasa (1/3/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengeluarkan sebuah kebijakan untuk meniadakan kewajiban visa bagi warga negara lain yang sukarela ingin ikut berperang melawan Rusia di Ukraina.
Zelensky sebelumnya telah mengumumkan mengajak warga negara lain untuk bergabung bersama Ukraina melawan Rusia.