TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara Inggris berusia 19 tahun diam-diam kabur tanpa izin meninggalkan posnya untuk pergi ke Ukraina membantu perang melawan Rusia.
Tindakan prajurit tersebut dinilai tidak bertanggungjawab dan dapat membahayakan Inggris karena dikhawatirkan Rusia akan menganggap aksi remaja tersebut sebagai bentuk keterlibatan Inggris dalam konflik di Ukraina.
Teman dari tentara yang menghilang tanpa izin tersebut menduga yang bersangkutan kabur karena bosan.
Baca juga: Loker Tentara Bayaran di Ukraina Dibayar Rp 28 Juta per Hari Plus Bonus, Ini Tugasnya
Baca juga: Kotanya Dikuasai Putin, Warga Ukraina Lihat Pasukan Rusia Coba Lakukan Pencitraan Pakai Cara Ini
Dikutip TribunWow.com dari TheSun.co.uk, tentara yang kabur diketahui bertugas di divisi Coldstream.
Divisi ini memiliki tugas utama untuk melindungi keluarga kerajaan Inggris termasuk Ratu Inggris saat ini yakni Ratu Elizabeth II.
Tentara yang kabur ini disebut muak karena dirinya pernah dijanjikan akan ditugaskan ke Afghanistan namun tidak jadi.
Rekan tentara yang kabur bercerita, para prajurit Inggris yang berada di divisi Coldstream bosan hanya diberikan tugas seremonial atau seputar upacara.
"Dia pergi tanpa izin, membeli tiket dan sedang dalam perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang," ujar sumber yang namanya dirahasiakan.
"Kau tidak bergabung jadi tentara hanya untuk berdiri memakai topi kulit beruang dan baris berbaris. Kau bergabung jadi tentara untuk berperang dan beraksi," ucap rekan tentara yang kabur tersebut.
Sejumlah otoritas di Inggris sempat berupaya mencari prajurit yang kabur itu namun gagal menemukannya.
Mantan Panglima tentara Inggris Lord Dannatt menegaskan bahwa tindakan prajurit itu tidak bertanggungjawab.
"Kita tidak memilih perang yang kita inginkan. Jika kau bergabung dengan militer, kau pergi ke perang yang ditugaskan," kata Lord Dannatt.
Sejauh ini, diketahui baru ada satu tentara aktif Inggris yang diam-diam pergi ke Ukraina tanpa izin.
Sedangkan ada ratusan purnawirawan tentara Inggris yang telah pergi ke Ukraina untuk membantu.
Dikutip dari BBC.com, juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris telah menyampaikan bahwa seluruh tentara aktif baik yang sedang bertugas maupun berlibur, dilarang keras pergi ke Ukraina.