TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin meminta stafnya untuk membuat daftar negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.
Ia menyebut sanksi yang dijatuhkan negara-negara dunia tersebut sama halnya dengan deklarasi perang terhadap Rusia.
Putin juga menyatakan pencapaian yang diinginkan dari tindakan yang disebutnya agresi militer ke Ukraina.
Baca juga: Putin Terang-terangan Ungkap Ketakutannya terhadap Potensi Ukraina, Jadi Dasar Utama Agresi Rusia
Baca juga: 5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi terkait Invasi Rusia di Ukraina, Perang Bisa Berakhir?
Dikutip TribunWow.com dari media Rusia Ria Novosti, Senin (7/3/2022), Putin mengecam sanksi global yang ditetapkan negara-negara dunia pada Rusia.
Selain sanksi ekonomi yang menjatuhkan nilai tukar Rubel, diberlakukan pula boikot besar-besaran terhadap individu maupun produk negaranya.
"Sanksi yang diberlakukan ini sama dengan deklarasi perang," kata Putin.
Dalam pernyataannya, Putin memberi instruksi tegas kepada bawahannya.
Ia menginginkan adanya sebuah daftar yang memuat nama-nama negara yang telah menjatuhkan sanksi.
Selain itu, juga detail dari sanksi maupun kerugian yang diterima atas tindakan negara tersebut.
"(Meminta-red) Pemerintah Federasi Rusia, dalam waktu dua hari, untuk menetapkan daftar negara asing yang melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap Federasi Rusia, badan hukum Rusia, dan individu," kata Putin.
Pada kesempatan yang sama, Putin menegaskan misi utama yang harus diselesaikan di Ukraina.
Ia pun memberikan syarat untuk bisa mengakhiri agresi militer di Ukraina dan mencapai kesepakatan damai.
"Salah satu persyaratan utama kami adalah demiliterisasi, yaitu, kami membantu warga negara, penduduk Donbass, mencari status netral Ukraina, mencari demiliterisasi negara," kata Putin.
"Kami harus memahami dengan jelas dan jelas senjata apa yang berada di mana, di bawah kontrol apa."
"Di sini opsi yang berbeda dimungkinkan, kami sedang mendiskusikannya sekarang. Kami juga berdiskusi dengan perwakilan pemerintah Kyiv selama proses negosiasi di Belarus."
Baca juga: Pasca Putin Lakukan Invasi ke Ukraina, Warga Rusia Mulai Rasakan Sanksi Ekonomi: Saya Takut di Sini
Baca juga: Sindir Putin, Zelensky Tantang Bertemu Selesaikan Konflik Rusia dan Ukraina: Aku Tidak Menggigit