Konflik Rusia Vs Ukraina

5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi terkait Invasi Rusia di Ukraina, Perang Bisa Berakhir?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota layanan Ukraina terlihat di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)

TRIBUNWOW.COM - Berikut ini lima kemungkinan yang bisa terjadi dalam invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Dikutip dari BBC Indonesia, di tengah sengitnya invasi Rusia ke Ukraina, sulit menatap ke depan.

Berita dari medan pertempuran, meja diplomasi, serta kedukaan keluarga korban tewas dan para pengungsi datang bergelombang.

Oleg Rubak berdiri di tengah puing-puing rumahnya di Kota Zhytomyr, Ukraina. Oleg kehilangan istrinya yang tertimpa puing-puing setelah rumahnya hancur karena serangan misil pasukan Rusia. (Emmanuel Duparcq/AFP)

Baca juga: Rusia Disebut Curangi Gencatan Senjata, Kekacauan Terjadi saat Warga Mariupol Mau Mengungsi

Karena itu, mari duduk dengan tenang dan membahas apa saja kemungkinan yang bakal terjadi di Ukraina.

Apa saja skenario yang sedang ditinjau para politisi dan perencana militer?

Berikut lima kemungkinannya.

1. Perang Singkat

Dalam skenario ini, Rusia menggencarkan operasi militernya.

Akan ada gempuran artileri dan serangan membabibuta di seantero Ukraina. Angkatan Udara Rusia—yang sejauh ini kurang terdengar memainkan peranan—akan melancarkan serangan udara mematikan.

Serangan siber besar-besaran juga melanda Ukraina, menargetkan sejumlah infrastruktur kunci di Ukraina.

Pasokan energi dan jaringan komunikasi diputus.

Ribuan warga sipil tewas.

Meskipun sudah melakukan perlawanan dengan gigih, pasukan Ukraina kalah dan Kyiv jatuh ke tangan Rusia dalam beberapa hari.

Pemerintah Ukraina kemudian diganti dengan rezim boneka pro-Rusia.

Presiden Volodymyr Zelensky bisa dibunuh atau kabur ke bagian barat Ukraina atau luar negeri untuk membentuk pemerintahan terasing.

Baca juga: Menteri Termuda di Ukraina Bentuk Tentara IT Lawan Rusia, Jadikan Medsos Senjata

Halaman
1234