Alasan Menyerahkan Diri
BN mengaku menyerahkan diri ke polisi karena merasa terancam.
Tersangka merasa terancam seusai Polres Pulau Buru menurunkan tim khusus untuk memburunya.
Setelah merasa terancam, tersangka kemudian menghubungi keluarganya dan menyampaikan keinginannya untuk menyerahkan diri ke polisi.
"Pelaku diantar pihak keluarga ke Polsek malam-malam karena takut diamuk massa. Setelah itu pelaku langsung dibawa ke Polres Buru di Namlea," ujar Kombes Roem.
Bohongi Petugas
Sebelumnya, BN berhasil kabur dengan cara membohongi petugas kepolisian.
BN kabur saat hendak diperiksa oleh polisi di Polsek Namrole.
“Jadi setelah dilaporkan, pelaku ini langsung ditangkap tanggal 22 Januari jam 10, lalu dia dibawa ke tahanan Polsek sore itu. Malamnya, dia mau diperiksa, tapi dia kabur,” ungkap Kombes Roem.
Buntut dari kaburnya BN, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Namrole AKP Zainudin beserta Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Namrole dicopot.
Pencopotan dua jabatan tersebut diketahui dilakukan langsung oleh Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif.
“Pencopotan ini dilakukan karena mereka berdua dianggap lalai saat bertugas sehingga menyebabkan pelaku bisa kabur dari kantor polisi,” ujar Kombes Roem. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah di Maluku Perkosa 2 Anak Kandung, Sudah Ditangkap, tapi Kabur Usai Kelabui Petugas Polsek" dan "Ayah yang Perkosa 2 Putri Kandungnya Menyerahkan Diri ke Polisi karena Merasa Terancam"