Terkini Nasional

Sosok Dicky Sondani, Kapolsek yang Jadi Saksi Detik-detik Wafatnya Soeharto: Tak Bisa Bohongi Publik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombes Pol Dicky Sondani saat menjabat sebagai Kabid Humas Polda Sulsel. Inilah Dicky Sondani, sosok yang pertama kali mengumumkan wafatnya Soeharto. Saat itu, Dicky menjabat sebagai Kapolsek Kebayoran Baru.

Detik-detik Meninggalnya Soeharto

Jenderal Besar Soeharto berbincang dengan Jenderal Besar AH Nasution, sesaat sebelum menerima ucapan selamat pada acara silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Minggu (5/10/2007) siang. Insert foto prajurit eks Cakrabirawa yang beri pengakuan terkait peristiwa G30S.

Saat Soeharto meninggal, Dicky Sondani saat itu menjabat sebagai Kapolsek Metro Kebayoran Baru.

Dikutip dari Kompas.com, ia menjadi penanggung jawab keamanan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), tempat Soeharto dirawat.

Sehari sebelum Pak Harto meninggal, Dicky Sondani pulang ke kantornya, Mapolsek Kebayoran Baru yang berjarak 1 Km dari rumah sakit.

Ia hendak beristirahat setelah seharian di RSPP dan dua minggu tak pulang ke rumah karena harus bersiaga.

Malam itu, Dicky Sondani bisa bernapas lega karena dokter yang merawat Soeharto mengatakan, kondisi presiden ke-2 itu membaik.

Bahkan kondisi Soeharto semakin meningkat dan diperkirakan pada Selasa, Pak Harto sudah bisa duduk bagus.

Meski dokter berkata demikian, tapi Dicky Sondani tetap tak pulang ke rumah dan memilih beristirahat di kantor.

Keesokan hari, istri Dicky Sondani mengajaknya kondangan ke pesta pernikahan saudaranya.

Merasa pengamanan di RSPP mulai longgar, Dicky Sondani mengiyakan permintaan sang istri dan segera berganti kemeja batik.

Baca juga: Ada Penganiayaan Terstruktur, Ini Metode Ekstrem Rehabilitasi di Penjara Pribadi Bupati Langkat

Namun rencana kondangan itu urung dilakukan. Sebab tak lama, ponsel Dicky Sondani berdering.

Dokter kepresidenan menghubungi Dicky Sondani dan memberi tahu bahwa kondisi Pak Harto kembali memburuk.

Dicky Sondani segera mengganti kemeja batiknya dan langsung meluncur ke RSPP.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Dicky Sondani tiba di RSPP dan dokter mengatakan, kondisi Pak Harto semakin menurun.

Bahkan, dokter menyebut wafatnya Pak Harto tinggal menunggu waktu.

"Saya ingat sekali saya lima kali bolak-balik, keluar masuk rumah sakit," kata dia dalam sebuah wawancara, Selasa (26/1/2016).

"Nah, pas masuk ke rumah sakit yang terakhir, dokter menyatakan bahwa Pak Harto sudah meninggal dunia," tambahnya.

Tak Bisa Bohongi Publik

Mengetahui kabar meninggalnya Soeharto, Dicky Sondani keluar dari rumah sakit lagi untuk mempersiapkan personel pengamanan tambahan.

Dia juga berkoordinasi dengan TNI yang turut mengirimkan pasukan. Saat itu, dia adalah perwira polisi tertinggi yang ada di RSPP.

Rupanya, gerak-gerik Dicky terpantau puluhan awak media yang menunggu di rumah sakit.

Dicky Sondani merasa para wartawan curiga melihat dirinya yang sibuk berkoordinasi melalui handy talkie untuk menambah personel.

"Mungkin ada sekitar 100 wartawan tiba-tiba mengerubuti saya, bertanya, ada apa, Pak? Kok ada personel tambahan segala," kata Dicky.

Dicky Sondani pun mengaku tak bisa berbohong.

Di situlah dia menyampaikan bahwa Pak Harto telah tiada.

"Ya, saya jujur saja. Saya bilang, Pak Harto meninggal dunia pukul 13.10 WIB."

"Saya tidak bisa membohongi publik saat itu. Karena memang saya tahu dari dokternya langsung," katanya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado) (SerambiNews.com/Herianto)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL Dicky Sondani, Kapolsek yang Ungkap Wafatnya Pak Harto, Mengaku Tak Bisa Bohongi Publik

Halaman