Gaji 2 Tahun Jadi Guru Tak Dibayar hingga 24 Tahun
Munir merupakan mantan guru honorer di SMPN 1 Cikelet yang mengajar mata pelajaran fisika antara tahun 1996 hingga 1998.
Selama dua tahun mengajar, dirinya benar-benar layak disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Pasalnya, selama itu juga Munir tak pernah dibayar atau mendapat haknya.
Hal itu juga yang dikatakan Munir menjadi alasan dirinya melakukan pembakaran sekolah.
Gajinya total Rp 6 juta untuk 24 bulan, seharusnya dibayar sejak akhir bulan pertama dirinya mengajar di sana.
Namun, haknya justru baru dia dapatkan 24 tahun kemudian setelah melakukan perbuatan kriminal dengan berupaya membakar sekolah itu.
Meski begitu, Kepala Dinas Pendidikan Garut, Ade Manadin mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas kasus yang menimpa eks guru honorer SMPN 1 Cikelet itu.
"Kami Disdik Garut bersama Kabid SMP, dan SMPN 1 Cikelet, sekarang akan mengganti honor yang enam juta yang belum dibayarkan, mudah-mudahan ini menjadi sebuah obat luka yang ada di hati Pak Munir," ujarnya sambil menyerahkan honor kepada Munir.
Sosok Munir Diungkap Keluarga
Sebelumnya, sosok Munir sendiri diceritakan oleh keluarganya yang berinisial SI (40).
"Dia orangnya cerdas, sangat cerdas dulu lulusan SMA 1 Garut. Kita tahu pada masa itu sekolahnya merupakan sekolah terbaik," ucapnya saat di Polres Garut, Selasa (25/1/2022), dikutip dari Tribun Jabar.
Lulus dari sekolah terbaik di masa itu, Munir kemudian melanjutkan kuliah di IKIP Bandung yang kini bernama Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 1988.
Sayangnya, kecerdasan Munir nampaknya terganggu oleh masalah keluarga yang dihadapinya.
Di smester 2 kuliahnya, Munir terpaksa keluar dari kuliahnya entah karena masalah apa.
SI hanya mengatakan bahwa itu ada hubungannya dengan meninggalnya sang ibu.
"Munir ditinggal meninggal oleh ibunya, kemudian ayahnya menikah lagi, bisa dibayangkan bagaimana kondisinya saat itu," ucap SI.
Beberapa tahun kemudian, ayah Munir juga meninggal.
"Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, hidupnya banyak yang berubah mungkin tekanan mental dialaminya sejak saat itu," ucapnya.
SI lalu menceritakan bahwa Munir kemudian mengajar di SMP 1 Cikelet, sekolah yang berhasil diselamatkan warga setelah dibakar oleh dirinya.
Disebutkan motif Munir adalah karena gaji dua tahun yang tak dibayar, SI yakin bahwa Munir memiliki masalah lain.
SI lebih percaya jika Munir melakukan itu karena dirinya sedang tidak sadar karena tekanan hidupnya.
"Padahal orangnya cerdas sekali, saya tahu itu, mungkin tekanan hidupnya yang membuat dia seperti ini."
"Saya yakin saudara saya ini melakukan pembakaran sekolah itu dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar."
Sebagai informasi Munir terekam kamera CCTV saat sedang melakukan pembakaran sekolah pada Jumat (14/1/2022).
Pembakaran sekolah itu dilakukan di jam salah Jumat di mana sekolah dalam keadaan sepi.
Beruntung, warga melihat kepulan asap dan langsung berusama memadamkan api yang sudah membakar pintu di dua ruangan.
Saat itu, pihak sekolah menyebut bahwa baik para guru dan staf, serta orangtua murid tidak ada yang mengetahui sosok pembakar sekolah itu.
Kasus ini kemudian diserahkan kepada kepolisian hingga akhirnya Munir ditangkap. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Pembakar Sekolah di Garut Sujud Syukur Usai Dibebaskan, Saya Seperti Diangkat dari Masa Hina & Pahit, Kisah Pilu di Balik Pembakaran Sekolah di Garut, Kesal Karena Sudah 24 Tahun Honornya Tak Dibayarkan, dan BREAKING News, Pembakar Sekolah di Cikelet Garut Ditangkap, Ternyata Mantan Guru, Ini Motifnya