TRIBUNWOW.COM - Kasus rudapaksa yang menimpa R (28) wanita warga Simo, Boyolali berbuntut saling tuduh.
Setelah R disebut berbohong, kini R kembali buka suara dan membantah keterangan polisi dan terduga pelaku berinisial GWS.
R pun kembali mengungkap detik-detik terjadinya peristiwa rudapaksa yang menimpa dirinya kepada awak media pada Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Viral Diejek Polisi, Korban Rudapaksa di Boyolali Akui Bohong, Main dengan Teman Suami
Baca juga: Kasat Reskrim Boyolali Terlanjur Dicopot, Wanita Ngaku Diejek saat Lapor Dirudapaksa Ternyata Bohong
Berbeda dengan keterangan polisi yang menyatakan hubungan itu merupakan suka sama suka, R justru mengaku tidak mengenal pelaku GWS.
Di hari kejadian itu, GWS yang tidak dikenalinya itu disebut secara tiba-tiba datang ke rumahnya.
GWS, juga menawarkan solusi terkait kasus perjudian yang menimpa suaminya.
“Dia bilang, kasusnya suamimu gimana? nah ini sudah lebih dari 24 jam pasti ditahan,” kata R mengulang ucapan GWS dalam bahasa daerah yang sudah dialih bahasa oleh TribunWow.com.
R yang tak mengenali GWS lalu bertanya apa yang harus dirinya lakukan.
R pun berkonsultasi hingga GWS mengaku memiliki orang dalam yang bisa membantu kasus suami R.
“Ini aku punya orang dalam yang bisa mengeluarkan suamimu, tetapi membutuhkan biaya,” kata GWS kepada R.
Baca juga: Polda Jateng Sebut Pelaku Rudapaksa Wanita Asal Boyolali Polisi Gadungan: Dalam Pengejaran
Dirinya kemudian mengikuti arahan dari GWS berharap suaminya bisa bebas.
Sesampainya di Mapolres Boyolali, GWS justru berbalik arah karena polisi sedang melakukan apel.
R kemudian di bawa ke Tol Solo-Semarang dan bahkan diancam akan dibunuh.
“Sudah kamu diam saja, nurut sama saya. Kita ke Polda dulu, nurut saja sama saya. Kalau tidak nurut lihat saja kamu),” katanya.
Melihat perubahan sikap GWS, R langsung berprasangka buruk kepada GWS dan mengkhawatirkan keselamatannya.
Namun, R mengaku tak berdaya karena mendapat ancaman dari GWS.
Bahkan R berencana kabur dengan melompat sampai dirinya dijambak dan dipegangi oleh terduga pelaku.
“Padahal waktu itu dia bilangnya mau membantu saya untuk mengeluarkan suami saya,” ujarnya.
GWS juga disebut mengeluarkan pisau yang ditodongkan kepada dirinya.
Di situlah R merubah sikapnya agar dirinya tak dilukai.
R mengaku memikirkan kedua anaknya yang masih kecil.
R juga menuruti keinginan untuk makan di warung soto bersama dengan GWS yang kelaparan.
Di sana, dirinya tak berani melarikan diri karena sudah takut setelah diancam dengan pisau.
“Saya di situ hanya bisa pasrah. Dalam arti saya ingin masih hidup. Sing penting aku isoh urip,” ujarnya.
“Aku tidak bisa ngomong lagi, sakit. Saya punya anak dua kecil-kecil saya tinggal untuk bagaimana saya bisa membebaskan suami saya,” katanya