Terkini Daerah

Oknum TNI Sempat Minta Ambulans untuk Handi dan Salsabila: Tolonglah Bantuin

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekontruksi kasus tabrak lari Salsa dan Handi digelar di Jalan Raya Bandung-Garut tepatnya di Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2021).

TRIBUNWOW.COM - Tiga oknum anggota TNI AD, Kolonel Inf Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh dihadirkan dalam proses rekonstruksi kasus tabrak lari di Nagreg, Bandung, Jawa Barat yang menewaskan Salsabila (14) dan Handi Hariasaputra (17).

Seusai para tersangka menabrak kedua korban, ternyata ada saksi mata bernama Saefudin yang melihat dari dekat kejadian tersebut bahkan sempat membantu mengevakuasi korban.

Menurut keterangan Saefudin, para tersangka bahkan sempat meminta ambulans untuk kedua korban.

Baca juga: Penampakan Kolonel P Tarik Korban Salsabila di Nagreg dari Kolong Mobil, Bohongi Warga di TKP

Baca juga: Saksikan Rekonstruksi, Ibu Salsabila Justru Kasihan Lihat Wajah Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari

Dikutip dari Tribunnews.com, Saefudin mengakui dirinya sempat membantu mengangkat korban dari lokasi kecelakaan ke pinggir jalan.

"Saya saat itu ikut membantu mulai menggotong korban dibawa ke pinggir, hingga dimasukkan ke mobil ada 4 adegan," kata Saefudin, Senin (3/1/2022).

Saefudin menjelaskan, para tersangka tak langsung kabur membawa kedua korban menggunakan mobil mereka.

"Ada lima menit, setelah itu yang bawa mobil mondar- mandir, katanya udahlah bawa saja ke rumah sakit," kata Saefudin.

Seorang tersangka bahkan sempat bertanya ke Saefudin adakah mobil ambulans di wilayah tersebut.

"Kan saya tak tahu, saya jawab gak ada di sini, gak ada ambulans," tutur Saefudin.

Menurut kesaksian Saefudin, selama 10 menit tersangka sempat menunggu di tempat kejadian perkara (TKP) hingga akhirnya memutuskan untuk membawa korban pergi dari TKP yang akhirnya ditemukan dibuang ke sungai Serayu.

"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolonglah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja. Masyarakat tak ada yang hampiri, ya sudah saya naikin," kata Saefudin menirukan perkataan tersangka saat itu.

Saefudin menjelaskan, saat kecelakaan terjadi, tak ada warga yang berani mendekat.

"Setelah mobil pergi, baru banyak yang datang dan ngomong korban itu siapa," ucapnya.

Kolonel P Ikut Angkat Korban

Saat proses rekonstruksi berlangsung, ketiga oknum TNI yang menjadi tersangka telah menggunakan baju tahanan militer berwarna kuning.

Halaman
1234