Terkini Daerah

Fakta Ambruknya Jembatan Rp 10 Miliar di Tambakboyo Sukoharjo, Pemkab: Sudah Dihitung Ahlinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Gantung Tambakboyo senilai Rp 10,8 miliar yang ambruk di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jum'at (31/12/2021).

TRIBUNWOW.COM - Jembatan senilai Rp 10,8 miliar di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ambruk pada Jumat (31/12/2021).

Dikutip dari Tribun Solo, rusaknya jembatan yang belum diresmikan tersebut disebabkan karena tali pengait lepas.

Kepala DPUPR Sukoharjo Bowo Sutopo Dwi Atmojo didampingi Kabid Binamarga Suyadi mengatakan, ambruknya jembatan karena human error atau kelalaian pekerja proyek yang ada di sana.

"Bukan pada konstruksinya," terang dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/1/2021).

Warga melihat jembatan gantung Tambakboyo senilai Rp 10,8 miliar yang ambruk sebelum digunakan di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo ambruk, Jum'at (31/12/2021). (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Baca juga: Belum Sempat Dipakai, Jembatan Rp 10,8 Miliar di Sukoharjo Ambruk, Begini Endingnya

Bowo menerangkan, proyek jembatan gantung dengan nilai kontrak 10,8 miliar itu sepenuhnya masih menjadi tanggungjawab rekanan.

"Rekanan yang mengerjakan adalah CV Tunjung Jaya dari Karanganyar, kami tegaskan terkait dengan rusaknya jembatan di sana itu murni human error bukan pada konstruksi," tegas dia.

Dijelaskan, pada saat kejadian, pekerja sedang menyetting akhir proyek jembatan gantung.

"Yakni melakukan setting chamber sebelum digunakan," jelas dia.

Tetapi pada saat dilakukan pengendoran seling, terjadi kelalaian pekerjanya.

Di mana seling tersebut lepas dan jembatan jatuh ke dasar sungai.

"Sebenarnya itu adalah proses akhir dari proyek. Tetapi saat setting itu, ada kelalaian dimana pengait yang dikendurkan terlalu kendor dan terlepas sehingga terjatuh," jelas dia.

Suyadi menambahkan, pada saat itu dilakukan penurunan sekitar 10 centimeter, tetapi karena human error, justru seling terlepas.

"Yang jelas, proyek itu belum diserahkan ke Pemda dan masih menjadi tanggungjawab rekanan," terangnya.

"Belum juga ada rencana diresmikan, karena pekerjaan saja belum selesai," ujar dia menekankan.

Atas kejadian tersebut, DPUPR memanggil dan minta keterangan dari pelaksana proyek.

Halaman
1234