Terkini Daerah

Kader Satgas PDIP Viral Aniaya Pelajar, Ibu Korban Bantah Pengakuan Pelaku: Tidak Ada Kata Damai

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pemuda berinisial FL menjadi korban penganiayaan oleh pengemudi mobil di depan minimarket yang terletak di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu sempat viral di media sosial (medsos) sebuah rekaman kamera CCTV menangkap momen Kader Satgas PDIP Halpian Sembiring Meliala melakukan penganiayaan terhadap seorang pelajar berinisial AF (17).

Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) itu dianiaya oleh pelaku di sebuah minimarket di Medan, Sumatera Utara seusai meminta pelaku untuk menggeser kendaraan.

Pelaku berdalih saat itu korban berkata tidak sopan.

Baca juga: Pengakuan Kader Satgas PDIP yang Viral Aniaya Pelajar di Medan: Korban Tidak Sopan

Namun pengakuan pelaku itu dibantah oleh ibu korban.

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Inna selaku ibu korban memastikan AF bersikap biasa tidak menantang pelaku.

Inna membantah anaknya berkata kasar kepada Halpian.

"Yang ada dia bilang, Pak geser mobil bapak sedikit," ungkapnya.

Menurut keterangan Inna, justru Halpian yang berlaku kasar dan memaki-maki AF.

"Saya paham anak saya seperti apa, karena saya yang mendidiknya. Hati orang tua mana yang tidak sakit dan anak saya dikatai dengan bahasa kotor," ujar Inna.

Inna juga menegaskan tidak akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

"Saya ingin hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak ada kata damai katanya," ujar dia.

Sementara itu Halpian kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan terhadap AF.

Dihadirkan dalam rilis kasus di Mapolres Medan, dirinya hanya bisa tertunduk dan mengaku khilaf atas kesalahannya. 

“Mohon maaf saya khilaf,” ungkapnya, Sabtu (25/12/2021), dikutip dari Kompas.com.

Dirinya mengakui bahwa ia bersalah telah melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap pelajar SMK karena masalah sepele.

Halaman
123