"Pendekatan seperti itu kurang pas bagi masyarakat kebanyakan di Indonesia,"katanya.
Pasanya, hal itu tidak dilakukan sebagai wujud nyata bertemu langsung dengan penduduk.
Menurut Jamaludin, kebanyakan masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa bantuan akan sangat berarti jika didatangi langsung oleh Puan.
"Masyarakat Indonesia, terutama kelas bawah, akan merasa tersanjung bila dapat bertemu langsung dengan orang memberikan sesuatu," ucapnya.
Karena itu, dia menilai pembagian sembako bernilai ratusan juta itu tidak akan banyak berdampak bagi elektabilitas Puan.
"Jadi, upaya menebar sembako bergambar Puan melalui anggota Fraksi PDIP dikhawatirkan akan seperti menyiram air di gurun pasir. Airnya habis, tapi tidak membekas," ulasnya.
Aksi Nyat
Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno membenarkan adanya program wajib untuk pembagian sembako bagi kader PDIP yang ada di DPR RI.
Dia menilai hal itu merupakan aksi nyata yang sering disuarakan PDIP.
"Fraksi PDIP DPR RI melakukan inisiatif konkret sebagai rangkaian ekspresi solidaritas kepada struktur partai dan masyarakat."
"Ini bagian dari program gotong royong berskala besar (PGRBB) yang berkali-kali kami suarakan."
"Kali ini program tersebut berupa pembagian beras/sembako," kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (23/12/2021).
Ini merupakan bagian dari program program gotong royong berskala besar (PGRBB) yang sudah dijalankan sejak lama.
Namun, kali ini dilakukan di masa reses dengan seragam agar terlihat terkoordinasi dan lebih berdampak besar.
"Dibuat seragam dengan foto Mbak PM (Puan Maharani) sebagai Ketua DPR/Pembina Fraksi, dan foto anggota yang bersangkutan," jelasnya.