Untuk panas dalam, ampo yang sudah matang direndam air biasa di dalam gelas, setelah ampo hancur airnya lalu diminum.
Sedangkan jika untuk obat gatal-gatal, tanah liat yang belum terbentuk ampo bisa direndam dengan air, setelah tanah hancur baru airnya dipakai untuk mandi.
"Caranya seperti itu, untuk obat panas dalam dan gatal-gatal. Sudah teruji banyak yang sembuh, bahkan juga bisa untuk melancarkan pencernaan," ucap Sarpik.
Sarpik menjelaskan bahwa pembuatan ampo tidak sembarangan menggunakan tanah liat, melainkan harus tanah liat hitam.
Tanah liat ini dibentuk persegi empat agak memanjang dengan tangan, ada alat bantu palu dari kayu untuk menyesuaikan ukurannya.
Sesekali juga dibasahi dengan air yang sudah disediakan.
Setelah terbentuk, baru diserut dengan seseh (bambu tipis) agar menghasilkan ampo seperti bentuk kue astor dengan ukuran kecil.
Kemudian, untuk bisa jadi ampo siap makan, maka hasil serutan tadi dijemur 30 menit, setelah itu ditaruh di atas tungku dengan bara api kayu selama 30 menit.
Setelah ampo berwarna coklat kehitaman usai terkena pengasapan, barulah ampo siap makan.
Selain untuk camilan yang dihidangkan di atas meja, ampo juga bisa disajikan dengan kopi atau teh manis. (*)
Berita terkait Peristiwa Viral Lainnya
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Camilan Ampo dari Tanah Liat Sempat Viral, Diyakini Bisa Sembuhkan Penyakit