TRIBUNWOW.COM - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (16/12/2021) pukul 09.00 WIB.
Erupsi, terjadi di tengah aktivitas para relawan melakukan pencarian para korban di lokasi terdampak.
"Kayak bom meledak semua saya suruh lari," kata Juwiyanto anggota Kodim 0822/Bondowowo saat dikonfirmasi, dikutip dari Surya.co.id.
Baca juga: Kaleidoskop 2021 Fenomena Alam Sepanjang Tahun: Benda Misterius di Langit hingga Erupsi Semeru
Baca juga: Relawan Membisu Dengar Alasan Ibu-ibu Pengungsi Semeru Minta Mukena: Anak Saya Meninggal Ini
Saat erupsi terjadi sejumlah relawan dari tim gabungan SAR yang bertugas di sepanjang aliran sungai di sungai Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Mereka segera menghentika aktivitasnya dan langsung berlarian menyelamatkan diri.
Selain para relawan, warga yang ada di rumah pun berlarian karena mendapat informasi semeru kembali erupsi.
Dalam pantauan di Desa Sumberluwuh, terlihat sejumlah warga seperti serentak keluar rumahnya masing-masing untuk menyelamatkan diri.
Terdengar juga teriakan warga yang meminta warga lain untuk menyelamatkan diri.
48 Korban Tewas, 36 Orang Hilang
Hingga Kamis ini (16/12/2021), tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran di lokasi sudah menemukan 48 korban tewas dalam bencana erupsi Gunung Semeru.
Setelah 10 hari, status penanganan bencana pun berubah menjadi rehabilitasi.
Baca juga: Relawan Membisu Dengar Alasan Ibu-ibu Pengungsi Semeru Minta Mukena: Anak Saya Meninggal Ini
Status pencarian korban pun dihentikan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Basarnas Jawa Timur, I Wayan Suyatna penghentian pencarian korban tersebut sudah sesuai standar operasional teknis.
"SOP pencarian itu aslinya berlangsung 7 hari. Tapi karena masih ditemukan korban akhirnya diperpanjang sampai hari ke-10. Lalu Ketua Satgas (Dandim) minta diperpanjang 3 hari lagi," katanya.
Selama masa operasi SAR berlangsung Tim SAR gabungan menemukan 48 korban jiwa.