TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berada di peringkat teratas dalam survei tren kandidat calon presiden menjelang Pilpres 2024.
Menyusul Ganjar, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono(AHY).
Hasil trsebut didapat berdasarkan survei nasional Lembaga Analis dan Konsultan Sosial Politik Indonesia, Centre of Indonesia Strategic Actions (CISA).
Survei digelar pada 1 hingga 7 Desember 2021 dengan 1.200 sampel yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Sandiaga, Ridwan Kamil, Erick Thohir Tertinggi untuk Cawapres 2024
Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Dinilai akan Gagal Maju di Pilpres 2024
Dalam survei ini, penarikan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling dengan Margin of Error sebesar 2,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei menunjukkan nama Ganjar Pranowo mendapat 16 persen suara, disusul AHY dengan presentase 14 persen dan Anies Baswedan 13,3 persen.
Sementara itu, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memeroleh suara enam persen.
"Jika Pemilihan Presiden dilakukan saat ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo keluar sebagai pemenang dengan mendapatkan 16 persen."
"Disusul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mencapai 14 persen, dan posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapatkan 13,33 persen," terang Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (10/12/2021).
Kemudian Sandiaga Uno mendapat 6,93 persen suara, Airlangga Hartarto 6,25 persen, sedangkan Prabowo Subianto memperoleh 6 persen.
Selanjutnya ada nama Ridwan Kamil di 4,67 persen, Puan Maharani 4,58 persen, Andika Perkasa 3,92 persen, La Nyala Matalitti 3,83 persen, dan Muhaimin Iskandar 3,25 persen.
Kemudian Khofiffah Indar Parawansa mendapat 2,83 persen, Erick Thorir 2,83 persen, Salim Segaf Al Jufri 2,25 persen serta Zulkifli Hasan 1,67 persen.
Baca juga: Ancang-ancang Pilpres 2024, Ridwan Kamil Singgung Kriteria Partai Calon Kendaraan Politiknya
Baca juga: Siap Maju Pilpres 2024 jika Didukung Partai, Ridwan Kamil: Mahal Loh Duit Triliunan, dari Mana?
Ridwan Kamil Ancang-ancang
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjawab soal kemungkinannya maju dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengaku tak keberatan maju di Pilpres 2024 jika ada partai yang mengusungnya.
Namun, jika tak ada partai yang mengusung, Ridwan Kamil memilih maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri acara Fisipol Leadership Road to 2024 Seri #1.
Dalam kesempatan itu, Ridwan ditanya soal kemungkinannya maju di Pilpres 2024.
Dan ia mengakui jika kini dihadapkan pada dua pilihan.
"Kita bicara realita ya, jadi posisi saya itu ada dua pilihan, ibaratnya dua pintu lah," ujar Ridwan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Soroti Kiper Milik Sampdoria Berdarah Indonesia Emil Audero setelah Video Ayahnya Viral
Baca juga: Singgung Hal-hal Supranatural, Ridwan Kamil Ikut Komentari Kasus Yana Hilang di Cadas Pangeran
Pertama, Ridwan Kamil dihadapkan pada pilihan melanjutkan periode kedua kepemimpinannya di Jawa Barat.
Sedangkan pilihan kedua yakni maju di Pilpres 2024.
"2024 Pak Jokowi selesai, jadi siapakah yang melanjutkan. Tadi Pak Dekan (Fisipol UGM) sudah memberikan pengantar bisa dari kepala-kepala daerah, bisa dari para menteri, dari partai politik, dari sumber-sumber kepemimpinan yang lain," jelasnya.
Untuk maju di Pilpres 2024, disebutnya, ada tiga syarat yang harus dipernuhi.
Satu di antaranya adalah adanya partai yang mengusung.
"Satu elektabilitas dan kesukaan, dua ada logistik, mahal kan triliunan lho untuk menjadi presiden saya dengar menurut riset kan, tuh Rp 8 triliun, duit dari mana Rp 8 triliun. Yang ketiga adalah partai yang mengusung karena sistem demokrasinya seperti itu," jelasnya.
"Nah jadi sekarang saya meningkatkan nomor satu yang saya miliki saja, karena itu yang paling murah, dengan kerja baik, ya sesekali populisme kan, bikin konten, laporkan apa, ya saya kembangkan."
Jika elektabilitasnya meningkat dan ada partai yang mengusung, Ridwan tak menolak jika diminta maju di Pilpres 2024.
Ia menyadari kini tak tergabung dalam partai mana pun.
Baca juga: Doakan Ria Ricis, Ridwan Kamil Tak Menyangka Istri Teuku Ryan Lakukan Ini setelah Akad: Tak Berubah
Baca juga: Jadi Saksi di Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Ridwan Kamil Beri Kado Spesial Karya Sendiri
Karena itu, jika kelak tak ada partai yang mendukungnya, Ridwan memilih kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Jadi kalau tidak ada partai yang mengusung, yang paling realistis dalam menu politik saya adalah melanjutkan gubernur jilid dua," ungkapnya.
"Tapi kalau ada partai yang merasa butuh tokoh yang elektabilitasnya lumayan, mungkin sosok saya akan dihitung ya saya bismilah."
Ridwan mengaku sudah berencana bergabung ke partai politik pada 2022 mendatang.
Namun, ia belum tahu ke partai mana akan bergabung.
"Saya sudah putuskan tahun depan saya akan masuk parpol, tapi warna yang mana, apakah warna taplak yang ini, atau warna baju satpam, atau hijab merah saya belum tahu."
"Kalau ditanya mau nyalon, saya tunggu pintunya terbuka, karena saya tidak bisa membuka kunci, yang membuka kunci bukan saya."
"Tapi kalau pintunya sudah dibuka kuncinya dan dipersilahkan, dua kali saya ikut pilkada ya punya metode-metode cara memenangkan kompetisi demokrasi lah," tandasnya. (TribunWow.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei CISA: Prabowo Melorot di Urutan 6, Ganjar Teratas Disusul AHY dan Anies untuk Pilpres 2024, Kompas.com dengan judul "Ditanya Soal Nyapres, Ridwan Kamil: Saya Tunggu Pintunya Terbuka karena Saya Tak Bisa Buka Kunci",dan "Ridwan Kamil Isyaratkan Masuk Parpol dengan Menggambar Warna"