Pilpres 2024

Siap Maju Pilpres 2024 jika Didukung Partai, Ridwan Kamil: Mahal Loh Duit Triliunan, dari Mana?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Terbaru, Ridwan Kamil mengaku siap jika diminta maju di Pilpres 2024.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjawab soal kemungkinannya maju dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengaku tak keberatan maju di Pilpres 2024 jika ada partai yang mengusungnya.

Namun, jika tak ada partai yang mengusung, Ridwan Kamil memilih maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri acara Fisipol Leadership Road to 2024 Seri #1.

Dalam kesempatan itu, Ridwan ditanya soal kemungkinannya maju di Pilpres 2024.

Dan ia mengakui jika kini dihadapkan pada dua pilihan.

"Kita bicara realita ya, jadi posisi saya itu ada dua pilihan, ibaratnya dua pintu lah," ujar Ridwan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/12/2021).

Ridwan Kamil dan istri saat datang ke pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (12/11/2021). (Tribunnews.com/Fauzi Nur Alamsyah)

Baca juga: Ridwan Kamil Soroti Kiper Milik Sampdoria Berdarah Indonesia Emil Audero setelah Video Ayahnya Viral

Baca juga: Singgung Hal-hal Supranatural, Ridwan Kamil Ikut Komentari Kasus Yana Hilang di Cadas Pangeran

Pertama, Ridwan Kamil dihadapkan pada pilihan melanjutkan periode kedua kepemimpinannya di Jawa Barat.

Sedangkan pilihan kedua yakni maju di Pilpres 2024.

"2024 Pak Jokowi selesai, jadi siapakah yang melanjutkan. Tadi Pak Dekan (Fisipol UGM) sudah memberikan pengantar bisa dari kepala-kepala daerah, bisa dari para menteri, dari partai politik, dari sumber-sumber kepemimpinan yang lain," jelasnya.

Untuk maju di Pilpres 2024, disebutnya, ada tiga syarat yang harus dipernuhi.

Satu di antaranya adalah adanya partai yang mengusung.

"Satu elektabilitas dan kesukaan, dua ada logistik, mahal kan triliunan lho untuk menjadi presiden saya dengar menurut riset kan, tuh Rp 8 triliun, duit dari mana Rp 8 triliun. Yang ketiga adalah partai yang mengusung karena sistem demokrasinya seperti itu," jelasnya.

"Nah jadi sekarang saya meningkatkan nomor satu yang saya miliki saja, karena itu yang paling murah, dengan kerja baik, ya sesekali populisme kan, bikin konten, laporkan apa, ya saya kembangkan."

Jika elektabilitasnya meningkat dan ada partai yang mengusung, Ridwan tak menolak jika diminta maju di Pilpres 2024.

Halaman
12